sitoradostdaram sitoradostdaram sitoradostdaram

Wednesday, April 29, 2015

-Teriak si Maag-

16.30, fix !!!
Baru makan siang.Tersadar makanan yang dibeliin oleh mantan pemimpin pusat, belum tersentuh oleh lidah ini.  Setelah tadi pagi pun lupa sarapan.
Akhir bulan seperti apa ini? Tampak menyiksa.
cacing udah teriak dari jam 10 pagi; hanya diberi minum air putih sebanyak banyaknya.

Maag pun datang menghampiri. Sebel.. Hari ini ada nasabah Arab yang ajubile sok tahu. Bikin nyeri kepala.. Ngurus doi aja sampai satu jam kurang lebih.
Arghhhhh... I am tired for today.

Let's go home, guys... 



.LaDy.
masih saja di kantor
17.56pm .290415.
Share Article on :

-Wed,290415-

Masih pagi.
Dan semua orang sibuk membagi cerita tentang keluhannya terhadap bossnya.
Panadol mana, panadoll mana???
Nyut, nyut, nyuttt ...
Mau menghibur mereka, padahal sebenarnya butuh penghiburan juga.
Huekssss...


.LaDy.
@kantor tercinta, 290415.10.00wib
Share Article on :

Tuesday, April 28, 2015

-Tujuh Ratus Dua Puluh Hari-





Matahari tampak tak sungkan menenggelamkan diri
Mengijinkan angin meniupkan rambut yang tergerai
Dan gelap malam kembali menyapa dengan misteriusnya.

Tidak banyak kata terungkap
Menyiratkan apa yang ada dalam hati ini
Apa yang terbesit dalam pikiran inilah aku.

Aku merindu
Merindu untuk sekian waktu

Dua tahun yang berisikan tujuh ratus dua puluh hari lamanya
Demikian seringlah aku merindumu
Entah alasan apa yang dapat aku beri
Namun, ini nyata.

Ingin rasanya mengulang waktu
Ketika semua hari dapat kita rangkai dengan indahnya
Ketika segala argumen ku terangkai
Ketika segala kritismu menguak
Dan kita menikmatinya.

Seperti apakah tembok hatimu?
Terbuat dari apakah susunan logikamu?
Ingin rasanya aku meruntuhkan tembokmu.
Menghancurkannya, sampai tak berbatas lagi.
Ingin rasanya menyusuri pikiranmu
Memasukinya dan menelaah
Apakah kau merasakan seperti yang aku rasakan kali ini?

Iya untuk kesekian kalinya.

Aku bosen dengan rasa yang terpendam
Tujuh ratus dua puluh hari lamanya kita terpisah

Pikirku seiring waktu wujudmu dapat dengan mudahnya musnah dalam pikiran
But, I'm wrong.
Aku pikir ketika aku menghentikan argumenku, aku dapat melupakanmu.
Ternyata semua adalah kesia-siaan.

Apa mauMu, wahai Penciptaku?
Jelaskanku dengan bahasa yang dapat aku mengerti
Betapa misterinya jalanMu ini.

Aku lelah berjalan dengan rasa ini.
Berjalan tampak tak berarah
Meletakkan rasa ini dalam dan sangat dalam
Di dalam tempat yang tersembunyi
Yang tak seorang pun diantara makhluk ciptaanMu tahu

Sore ini,
Iya sore ini kembali rasa itu menyiksa.

Mengapa Kau ijinkan aku menikmati rasa ini???

Tujuh ratus dua puluh hari lamanya..
Aku masih tetap menunggu, walau tampak tak pasti
Aku masih saja tetap menanti, walau tampak samar

Tujuh ratus dua puluh hari lamanya,
Aku masih disini, berharap dalam asa perih.

Wahai Sang Pencipta,
Sudah tujuh ratus dua puluh hari lamanya
Aku ternyata masih tetap disini merindu.

Tujuh ratus dua puluh hari ...


.LaDy.
Casabonita Residence, Jakarta Indonesia
Tue, 280415, 19.22wib





Share Article on :

-Tuesday, 280415-

A sacrifice to be real must cost, 
must hurt, must empty ourselves


The fruit of silence is prayer, 

The fruit of prayer is faith 


The fruit of faith is love, 

The fruit of love is service,
The fruit of service is peace 

-Mother Teresa- 




Share Article on :

Monday, April 27, 2015

-Tak Pernah Sendiri-

Saat kau jatuh dan terluka
Hidup hampa kau rasa
Jangan pernah takut dan menyerah 
Karena aku pernah merasakannya

Saat kau sendiri menanti
Harapan yang tak pasti
Janganlah kau bimbang menjalani
Karena semua pernah aku lalui

Buluh yang patah terkulai takkan pernah dipatahkan
Sumbu yang pudar nyalanya takkan pernah dipadamkan
Sadarilah bahwa kau takkan pernah sendiri
Ada Yesus yang selalu peduli

Tuhan tak pernah tinggalkan 
Dia slalu perhatikan


#UXBand
Share Article on :

Sunday, April 26, 2015

Sunday, 260415

Happy Sunday...
Udara sangat menyengat di luar sana. Dalam ruang sepetak ini, aku menikmati zona nyamanku; iya, berinetan ria, dan seperti biasa ingin berbagi cerita di siang hangat ini.

Pagi tadi aku menikmati suasana sangat dan teramat sejuk. Mungkin efek kemarin malam hujan; walau tidak pakai geledek, tanah dijalan kompleks rumah tampak basah. Aromanya.. Mmmmm..
Coba deh rasain aroma tanah setelah ditumpahi air hujan. Iya, aroma itu aku suka banget. Sulit aku jelaskan. Coba nikmati saja dulu.
Rutinitas setiap weekend adalah di mulai dengan lari pagi di Taman Tebet. Kenapa sih harus merelakan paginya untuk bangun subuh terus berjalan sekitar 15 menit untuk menempuh Taman itu? Enaknya tidur kali yahh..?
Yesss, awalnya memang begitu. Ketika aku masih tidak mengerti bahwa pentingnya kesehatan itu. Mahal, dan sangat mahal. Aku sudah menikmati olahraga lari pagi semenjak kuliah di Bandung dulu (2004). Sampai di detik ini,melihat hasil review dokter di situs-situs kesehatan, menyatakan bahwa lari pagi (joging) baik untuk kesehatan jantung; selain untuk membakar lemak yah..
Right, usia semakin bertambah seharusnya kita semakin lebih mengerti untuk menjaga kesehatan. Berhubung berat badan tampak bertambah, walau beberapa teman suka menggoda:
" Gendut apaan sih, Phie? Naikkin sedikit lagi aja biar jadi semok, bahenol, hahahhaha... " ledek temanku.
" Idihhhh.. ini mah udah diatas kategori semok, kak... Ga mau ahh.. Kalau kegemukan itu suka ga enak bawa badannya. Terasa berat, dan bawaannya pengen makan terus. "

Aku paling suka menikmati udara di Taman ini. Segarnya itu lohh... Ughhhh.. Tepat pukul 06.00 wib, aku sudah tiba disana. Memang ga mau kesiangan, karena selain rame, udaranya sudah ga ok. Yang ada, space untuk lari sudah tidak ada. Hanya sampai 4x putaran lari, dan aku akhiri dengan 2x berjalan cepat. Sambil menikmati lagu yang berdendang melalui earphone ini, aku berjalan dan berlari mengelilingi Taman.
Manusia semakin bertambah banyak. Terlihat beberapa pasangan suami istri muda (mungkin), atau sepasang kekasih (mungkin juga), yang sedang menikmati suasana larinya. Saling menunggu pasangannya berlari bersama dan beriringan. Ughhhhhh...pengen, hahahahhaha. 
Apalagi pas melihat sepasang suami istri yang membawa anaknya yang masih balita, cute pisan euyy.. Lucu-lucunya mereka. Kenapa mata ini malah jadi jelalatan begini yah?? Jadi kepengen, huahahaha... 

" Tuhan, ntar anak gue pasti lucu kan? Tapi Bapaknya siapa yah? " guman hati sambil senyum-senyum sendiri.
Berbicara sama Tuhan itu tidak selalu disampaikan dalam doa, dalam satu ruangan yang sepi. Berbicara dengan Tuhan bisa kapan saja dan dimana saja. Bisa berteriak, bisa berbisik, bisa bernada datar, bisa jutek, bisa juga dalam hati. Apalagi di tempat ramai. Nah case kali ini, kalau di tempat ramai teriak sendiri, nanti malah dikira orang gila lagi. hehehhehe..
Anyway, Tuhan kita itu pasti gaul kayak kita-kita ini. Dia pasti bisa beradaptasi dengan ciptaanNya. 

Cukup satu jam meluangkan waktu untuk berlari pagi. Nada masuk chat BBM pun berbunyi. Temanku mengajak ibadah bareng. Aku memutuskan untuk ibadah di GPIB Bukit Moria ( bisa ditempuh dengan jalan kaki dari tempat tinggal ). 
Lagi bosan di HKBP, oppppssss.. I'm sorry Lord... Tapi, Tuhan ga cuma ada di HKBP toh kan? Dia ada di setiap tempat ibadah juga kan? hehehe... Termasuk GPIB. Berhubung sore nanti diajakin teman lainnya untuk nonton Fast and Furious 7. Tampak telat sih menonton ini, padahal sekarang lagi heboh Avengers (Age of Ultron); aku malah sudah menonton ini lebih dulu. Dapat bangku No 2 dari depan layar (K9-K10), bisa bayangin kan ini leher gimana sakitnya? Tapi aku dan temanku menikmatinya. Nggak kebayang deh yang duduk di urutan L sakitnya itu leher seperti apa.hahahha..
Biasanya aku punya teman yang mania banget sama nonton. Seminggu bisa semua jadwal film terbaru di tontonnya. Dan biasanya dia mengajak ku. Atau kami saling kontak menanyakan info film. Tapi tampaknya doi sibuk berat. Secara doi seorang Pendeta; dimana seharusnya weekend adalah waktu untuk istirahat, doi malah harus bekerja. Hahahahah.. 

Suasana ruangan ini nikmat banget untuk tidur, atau melamunkan sesuatu. Tiba-tiba teringat mimpi tadi malam. Kenapa harus bermimpi ini yah? Aku bermimpi tentang seorang sahabatku (my closest friend) yang sempat menghilang kurang lebih dua tahun dengan alasan yang sampai saat ini masih aku tidak mengerti. Tiba - tiba di mimpi dia menghubungiku, dan mengatakan bahwa dia ingin bertemu denganku di Bandara Soekarno Hatta. Nggak ada angin, nggak ada badai, dia menghubungiku. Sebelnya aku, kenapa dia baru menghubungiku ketika dia mau kembali ke Indonesia Timur itu. Iya, dia menyuruhku menyusulnya ke Bandara Soekarno; tempat ini adalah lokasi kali pertama aku bertemu dengannya. Ketika itu hanya hitungan 10 menit bertatap muka, dan akhirnya dia kembali ke lokasinya di Timur Indonesia. Karena memang waktu itu kami sama-sama sedang cuti mudik ke kampung halaman masing-masing. Dia dari Kupang ( kalau tidak salah, lupa persisnya Timur Indonesia belahan mana ) ke Jakarta, dan aku dari Jakarta ke Medan. Dan pertemuan kali pertama itu tampak direstui Tuhan. Karena seharusnya jadwal kepulangan dia adalah di pagi hari, bersamaan dengan jadwal kepulanganku dari Medan ke Jakarta. Dan seharusnya memang kami tidak bertemu. Namun, Tuhan mungkin dengar doanya yah, Jadwal pesawatnya dimundur; lupa persisnya pukul berapa.
Apakah yang aku rasakan ketika aku menatapnya dalam wujud nyata ketika itu?
" Jesus Christ,, ini toh ciptaanMu yang selama ini aku ajak ngobrol. Dia nyata sekarang. Dia tidak maya yang tersamar dalam kecanggihan dunia teknologi  lagi.. Thanks .." riangku dalam hati.
Cukup di hati saja kerianganku, supaya tidak terlihat olehnya kalau sebenarnya aku sangat bersyukur dan berkali-kali mengucap syukur ketika bertemu dengannya di kali pertama itu. Ntar dia kege-eran lagi, hahahaha..

Suka banget dengan hatinya. Iya, dia membelikanku hot chocolate. Tahu aja doi kalau aku suka banget hot chocolate.
" Nih, tadi gue beliin buat lo. Kali aja lo haus kan. Minum gih, udah kelamaan tuh. Udah dingin.. "
" Ohhh, iya.. Thanks, bang."
" Eh, ada berita bagus nih.. Dari gue sama abang.."
" Oh ya? Berita apaan? "
" Mau berita yang mana dulu? Dari abang apa gue? "
" Terserah. Dari abang aja dulu.."
" Si abang sudah putus sama cewenya. hehhehe.."
" Hah? " tanyaku melongo.
" Terus yang berita dari lo apa? Lanjutku jadi penasaran.
" Gue udah putusin cewe gue.. "
" What? Gile lo yah. Itu lo bilang berita bagus yah? "
" Hehehehhe... "
" Kenapa diputusin? Gimana sih lo? Gila yah kalian.. Aneh-aneh aja..."
" Habisnya dianya suka maksa sih. Gue males... "
****
Sampai detik ini aku masih bingung kenapa sahabatku ini mengatakan bahwa itu adalah sebuah Good News. Tapi memang seingatku ketika itu dia sedang dikenalkan oleh keluarganya, kalau aku tidak salah seorang wanita lulusan kedokteran. Mungkin dia bermaksud untuk fokus kepada wanita itu, atau karena memang pria ini adalah tipe pembosan. Entahlah. Dia belum menjelaskan detailnya, karena pertemuan kami sangat singkat.
Terakhir, aku mendengar satu permintaan dia sebelum kami berpisah.

" Vi, poto yukk.. kirim ke Mama.. "
" Whattt? Idihhhh,,, ogahh.. apaan coba.."
" Ihhh, ayulah.. "
" Nggak ah.. malu.."
***
Karena dia tahu aku tidak mau, dia pun tidak memaksaku.
Good boy, dia bisa memahamiku ternyata, bahwa aku tidak suka dipaksa. Apalagi hal minta poto. Andai saja dia tahu gue geli dan malu.
Sepanjang perjalanan dia mengantarku ke taxi, dia ngomel-ngomel karena mengapa harus naik Citilink yang dibuat 'Note' olehnya bahwa Armada itu sering delay. Biar lengkap omelannya, aku menyuruhnya bawain koper unguku. Hahahaha,,, entahlah, kenapa aku tidak sungkan menyuruhnya membawakan koper milikku, padahal baru kali pertama bertemu.
Sampai di perpisahan akhir dia pun masih sempat mengingatkanku jangan menaiki armada pesawat itu lagi. Haduhhh,, memang dia ini yahhh... Bawel juga.  But i really miss him..
Seharusnya aku dan dia bisa mengobrol banyak hal ketika itu. Walapun begitu, aku tetap bersyukur juga karena masih diberi kesempatan untuk bertemu dengannya dengan wajah ngomel-ngomel karena pesawatku yang delay yang membuatnya menunggu lama.

Ya Tuhan,,, betapa aku merindukan suasana itu. Ternyata  yang kemarin itu hanya mimpi. 
Kenapa hanya di mimpi yah, Tuhan? Sudah dua kali perayaan Natal harus aku lewati tanpa dia. Tanpa sapaannya, tanpa canda tawa, tanpa godaannya, tanpa jutek dan ketusnya itu. 
Mungkin jika sahabat wanita ku mengetahui hal ini, mereka akan marah kepadaku, mengapa aku masih saja tidak bisa melupakan dia.

" Phie, ngapain harus mikirin dia lagi. Toh dia memutuskan untuk menghilang darimu, kan? Dia juga tampak sudah tidak peduli denganmu. "
" Entahlah. " speechless.
Aku bukan tipe orang yang terlalu suka membicarakan masalah pribadiku; hubunganku dengan orang lain. Apalagi dengan kasus yang seperti ini. Pasti akan banyak argumen-argumen yang tidak mengenakkan. Makanya aku lebih menikmati mengungkapkan isi hati dan otak lewat tulisan.
" Dia cowo sih, Phie. Dia pasti sudah melupakanmu. Sudah nggak peduli denganmu lagi.. "
****

Andai dan andai.. mimpi itu benar-benar nyata... Ingin sekali bertemu kembali dengan makhluk terjutek dan terketus plus gengsi yang sangat ketinggian yang pernah aku temui. 
#justpray.


( foto ini saya ambil dari tampilan Profile Picture di BBM ketika masih berteman dengannya di kontak BBM... ;) 
bukan maksud maling. Tapi saya suka banget dengan Pict ini. )


.LaDy.
Casabonita Residence, Tebet-Indonesia
Sunday, 260515, 13.15wib



Share Article on :

Friday, April 24, 2015

-Ny.B.Simangunsong/Br.Hutagaol-

Mama??
Tema hari ini tampaknya adalah seorang Mama. Yupss, seharian ini aku memikirkannya. Mungkin aku merindukannya.
Damn, miss you so much, Mama..

Terakhir bertemu dengan Mama tepatnya di awal Bulan April kemarin. Belum ada sebulan sih, tapi rasanya rindu ini hadir kembali.
Mungkin lebih tepatnya tidaknya sekedar rindu, tapi sedih.
Iya, aku mulai sadar beliau bertambah tua. Itu yang membuat aku sedih.
Beberapa waktu sebelum aku pulang ke rumah, aku mendengar berita bahwa Mama tidak bisa berjalan seperti biasa. 
Damn... What's going on with my Mam, Lord???
Air mata sempat menetes ketika mendengar hal itu. Kakinya tidak kuat lagi melangkah. Fatalnya beliau tidak bisa berjalan. Namun beliau selalu memaksa bahwa dia baik-baik saja. 
Itu yang paling aku suka dari beliau, namun sekaligus saya benci. Beliau tidak pernah mau menunjukkan kepada keluarganya bahwa dia sedang sakit, dia sedang bersedih hati karena sakit. Beliau tidak pernah melakukan hal itu selama aku tinggal bersamanya.

Namun kali ini, menjelang acara pernikahan abangku, beliau harus menderita sakit ini. 

" Sudah berapa lamakah, engkau menahan sakit ini, Mama? " lirih hati.

Disuruh menggunakan kursi roda, beliau tidak mau. Beliau tidak mau dikatakan sakit, dikatakan cacat. Beliau tidak ingin.

Sampai akhirnya ketika aku tiba di Medan, Mama masih ingin menjemputku ke Bandara Kualanamu. Saya melihat betapa sayunya beliau. Rambut putihnya semakin terlihat. Kerut kulitnya sudah tidak tertutupi lagi. Namun senyumnnya,, beliau masih tersenyum cantik melihat saya ketika itu.

" Kok bisa sakit sih, Ma..? tanyaku sambil memeluknya erat dan menggenggam tangannya.
" Yahh, entahlah. Namanya juga sudah tua, yah beginilah.. " jawabnya tanpa melihat ke arahku. Seolah-olah menutupi apa yang dia rasakan. Beliau memaksa berjalan, seolah-olah kuat, nyatanya lemah. 
" Udah deh Ma, kita tunggu Bapak disini aja. Biar Bapak ambil mobil sendiri aja di parkiran. Kita nggak usah ikut. " ajakku memaksa karena beliau mencoba mengajakku untuk mengikuti Bapak yang berjalan menuju parkiran yang cukup jauh dari bangku duduknya.

Ketika hari H tiba, hari yang cukup menyedihkan. Walau sebenarnya Mama sudah lebih baik dari hari kemarinnya, entah itu Mama yang tetap saja berpura-pura kuat berjalan atau sebaliknya.
Sepanjang acara pernikahan Abang, aku mendampingi Mama. Memegang tas nya, menggenggam tangannya erat; dan saya harus lebih mawas; memperhatikan setiap detik geraknya.
Acara adat dimulai. Kami harus berjalan dari gereja menuju gedung. Syukurnya Gereja dengan Gedung bersebelahan. Dan itu pun Mama ternyata tidak sanggup berjalan. 
Bersyukur punya orang tua seperti Bapak dan Mama saya ini. Karena, begitu banyak yang ikut membantu di dalamnya. 

Setiap kali Mama mengatakan tidak kuat berjalan, setiap kali itu beliau diberikan kursi untuk duduk. 
Syukurnya selalu ada orang yang siap untuk mengangkat kursi untuk Mama. 
Masih terngiang jelas, ketika Mama ingin sekali Manortor ( menari adat Batak ), mengelilingi Hula-hula kandung Mama, namun akhirnya beliau berteriak tidak sanggup. Aku berlari dan menuntunnya untuk keluar dari barisan. Dan tugasku tidak berhenti disitu, aku menggantikan posisi Mama untuk Manortor sambil memberikan uang kepada para Hula-hula Hutagaol ( Keluarga dari Marga Mama).
Sepanjang acara, aku sama sekali tidak menikmati. Aku fokus dengan melihat kondisi Mama. Takut beliau butuh sesuatu.

Beliau sudah mengikuti beberapa kali terapih. Bersyukur beliau sudah lebih baik. Namun tidak tahu apakah Mama memaksakan dan berpura-pura lebih baik agar kami tidak khawatir, entahlah.

Lirihku dalam hati, sesungguhnya aku belum siap jika Mama tidak lagi ada. Aku belum siap Tuhan, jika Mamaku harus Engkau ajak ke tempatMu disana. Walau kataMu, tidak akan ada lagi derita sakit di SurgaMu. Namun,  Masih banyak kerinduan hati Mama yang belum bisa aku wujudkan di bumi.
Aku masih membutuhkannya, Tuhan. Aku membutuhkan dukungannya, aku membutuhkan doa-doanya. Aku membutuhkan semangatnya. 

Terima kasih, untuk Mamaku yang sederhana. 
Jika aku harus melihat Mama teman-temanku yang suka dandan, suka memakai emas di tubuhnya . Beliau tidak seperti Ibu-ibu Batak lainnya. Aku suka kesederhanaannya. Jika kalian ketahui bahwa Ibu batak rata-rata menyukai dandan menor; tidak dengan Mamaku. Dia tidak suka sama sekali. 
Pernah, dan bukan satu kali aku mendandaninya. Aku menyisir rambutnya yang berwarna putih, membedakinya, membentuk alisnya yang tipis itu, memberi rona pink di pipinya, dan merah hati untuk bibirnya.

" Mama, kok pakai lipstik ga rapih gitu sih? Sini aku yang pakaikan. "
" Yahh, namanya juga sudah tua. Sudahlah, biarkan sajalah..."
Tanpa peduli dengan jawabannya, aku langsung mengambil lipstiknya dan memakaikannya lebih rapih dari yang sebelumnya.
" Duhh, jangan tebal-tebal itu blush on nya. Bapakmu suka marah kalau Mama pakai itu."
" Nggak, ini nggak tebal. Kulit Mama kan agak gelap, jadi dikasih warna biar segar keliatannya. Kalau pakai bedak aja, malah jadi pucat.."
Note: Ternyata Bokap ku paling ga suka cewe yang over dandan. Blush on, eye liner sudah pasti ditolak Bapak untuk dipakai ke Mama. Beliau suka yang sederhana. Pantes aja Bapak milih Mama gue ini. 
Bapak paling anti lihat Ibu-ibu parlente; entahlah alasan apa yang sesungguhnya membuat dia tidak menyukai hal itu. Padahal kebanyakan Ibu-ibu Batak itu Norak abis dalam dandanan.

Mama itu tidak seperti Ibu-Ibu Batak lainnya. Dia tidak suka ke Mall. Wanita rumahan sekali. Dan menular ke saya. Saya tidak terlalu suka Mall, namun menyukai suasana Alam. Jadi kalau pun jalan-jalan, pasti memilih untuk wisata alam. Tapi kalau lagi kalap, yahh sesekali bisa belanja tak terduga, hehehhe.. Namanya juga wanita. ;) *pembelaan.
Mama itu, paling tidak suka belanja mewah; selain karena memang kami juga bukan berasal dari keluarga berlebihan; namun bukan karena dia tidak memiliki uang untuk belanja. Dia lebih memilih fokus kepada anak-anaknya. Masa depan anak-anaknya. Dia rela menjadi orang yang tertinggal diantara Ibu-ibu yang ada di kantornya demi kami anak-anaknya.

Ya, Tuhan, betapa aku sangat bersyukur memilikinya. Belum aku temui seorang Ibu seperti dia selama aku berpisah dari Mama di rantau ini.

Aku ingin belajar sederhana seperti beliau. Menjadi wanita yang anggun dari karakternya. 
Aku ingin belajar dan terus belajar menjadi wanita kuat; memiliki hati yang selalu bersyukur.
Kelak jika aku berkeluarga nanti, aku ingin seperti Mama; yang berkorban banyak hal demi keluarga yang dicintainya.

Ketika itu, terlihat begitu banyak yang menyayangi Mamaku; terlihat begitu banyak yang turut prihatin; memberi bantuan baik materi ataupun doa, karena sakit yang di derita Mama.
Sampai saking ada yang senang banget sama Mama, ingin sekali berbesan dengan Mama; ingin menjodohkanku dengan anaknya. (Pertengahan Tahun 2012 )
" Eh, Nov,, kamu kenalanlah yah sama anakku. Di Jakarta kok dia. Kerjaannya sudah ok, sudah mapanlah, Nov.. Namboru pengen besanan sama Mamamu. Baik banget Mamamu itu loh... "
And thennnn??? Apakah borunya juga sebaik beliau? Hehheheh.. kataku dalam hati.
" Waduh, si Namboru ini... Ada-ada aja deh. "
" Kan kalau kata pepatah 'Songon dia Omak na, songoni do boru na.' "
( Seperti apa rupa Mamanya, yah seperti itulah anak perempuannya ).
" Hehehhe, memangnya Namboru udah pernah belum bertemu denganku.."
" Sudah lah. Dulu waktu kamu SMA terakhir kali kita bertemu. Aku sering main ke rumah kalian, apalagi kalau ada acara punguan Sonak Malela.."
" Ooogitu yah Namboru.. Aku lupa euy,, hehehhe... Yahh,berkenalan sajalah yah Namboru. Cocok dilanjut, kalau tidak, yahh tidak perlu dipaksa juga kan yah, Namboru? Heheheh.." kataku sambil mencari bahasa lembut agar Namboru tidak tersinggung karena sebenarnya aku tidak tertarik untuk perkenalan itu.


Walau memang perkenalanku tidak berlanjut dengan anaknya, bukan itu yang menjadi persoalan. Yang menjadi persoalan ini adalah aku sangat bangga memiliki Mama seperti Beliau. Bagaimana mungkin tidak? Lah orang yang tidak sedarah saja bisa sangat menyanyangi Mamaku? 

Bukan maksud membanggakan, tapi lebih dari itu. Saya sangat membanggakan beliau.

Sekali lagi, terima kasih Tuhan untuk Mama yang kau berikan untukku.

Cabut sakitnya, Tuhan... supaya dia tidak menderita dalam sakitnya. Beri umur panjang untuknya, agar kelak beliau bisa melihat semua anak-anaknya menikah dan berumahtangga. Karena itu ucapan yang selalu dia lontarkan kepadaku setiap kali berbincang dengannya.






.LaDy.
Casabonita Residence, Tebet,
Jakarta Selatan, Indonesia
23.49wib, 240415
Share Article on :

- Mother How Are You Today? -







Intro : C G Am C G C


C        G           C
Mother, how are you today?
G       F        C     G7
Here is a note from your daughter.
            C      F
With me everything is OK
C       G           C
Mother, how are you today?



C         G           C
Mother, don't worry I'm fine
G        F              C      G7
promise to see you this summer
                  C          F
This time there will be no delay
C        G             C
Mother, how are you today?



C                        Em Am
I found the man of my dreams
F                           G
next time you will get to know him
G                          C   F
many things happened while I was away
C        G        C
Mother, how are you today???



#maywood

Share Article on :

-240415-

no words,,, only hope.
Get well soon, Mom...

:-{

.LaDy.
Share Article on :

Thursday, April 23, 2015

-Di pukul 16.30 wib-

" Lad, tadi ada telepon. Katanya disuruh ke cabang untuk pertemuan. Jangan lupa yah, dijemput jam setengah 5 yah..."
" Ohh, gitu bu? Okay bu. " Jawabku dengan wajah malas.
/////

Hari kamis harus pulang malam? Malesnya itu lohhh... Besok harus masuk setengah jam lebih awal.
Yang dibahas hanya layanan, layanan, layanan, dan layanan.. Eneknya itu udah meleleh ke ubun-ubun.


.LaDy.
@office hours
Thursday, 230415,3.02pm

Share Article on :

-Photograph-




Loving can hurt
Loving can hurt sometimes
But it's the only thing
That I know

And when it gets hard
You know it can get hard sometimes
It is the only thing that makes us feel alive

We keep this love on photograph
We made this memories for ourselves
Where our eyes are never closing
Heart are never broken
And times are forever frozen still

So you can keep me
Inside the pocket
Of your ripped jeans
Holding me closer
Till our eyes meet
You won't ever be alone
Wait for me to come home

Loving can heal
Loving can mend your soul
And it's the only thing
That I know (know) 
I swear it will get easier 
Remember that with every piece of ya
And it's the only thing we take with us when we die

We keep this love on photograph
We make these memories of ourselves
Where our eyes are never closing
Our hearts were never broken
And times forever frozen still
So you can keep me
Inside the pocket 
Of your ripped jeans 
Holdin' me closer 
Till our eyes meet 
You won't ever be alone 

And if you hurt me
Well that's ok baby only words bleed 
Inside this pages you just hold me 
And I won't ever let you go

Wait for me to come home
Wait for me to come home 
Wait for me to come home
Wait for me to come home 

Oh you can fit me 
Inside the necklace you got when you were 16
Next to your heartbeat 
Where I should be 
Keep it deep within your soul 

And if you hurt me
Well that's ok baby only words bleed 
Inside this pages you just hold me 
And I won't ever let you go

When I'm away 
I will remember how you kissed me 
Under the lamppost
Back on 6th street 
Hearing you whisper through the phone 
Wait for me to come home 


#Ed Sheeran




Share Article on :

Monday, April 20, 2015

-Bad Morning-

Pagi ini gue kecarian lipstik Bourjois No.17 yang baru gue beli dua minggu lalu. Membeli yang baru lagi juga karena lipstik yang sebelumnya patah, jadi ga nyaman pakai yang patah, itu juga baru beli. Sengaja beli juga walau dengan warna yang berbeda. Terus sekarang malah hilang, dan ga tahu pagi ini pakai lipstik yang mana? Haduhhhh... sebelnya hari ini.
Udah gitu tersadar passport ga tahu dimana? Biasanya ada di kotak tas kecil yang selalu aku bawa setiap kemana-mana. Begini efek tas bolak  balik ganti. Fiuhhhh... Susahnya di pagi ini.



Hope this is not a bad day..
Seriously, I hate Monday..



.LaDy.
@office hours, 200415, 09.14wib 


Share Article on :

Sunday, April 19, 2015

-Mirip Artis-

Story #3
" Mba,, artis yah? "
" Hah? artis? hahahhaha.." tawaku spontan bebas tanpa batas.
" Masa artis kayak saya... Si mba ini ngeledek aja. " ujarku memastikan.
" Iya mba,, mirip siapa gitu. Lupa.. ada artis kayak mba deh... "

Ini sedikit obrolan dari asisten yang ada di Salon Hawaii, Kayu Manis, Jakarta Timur tepatnya Sabtu lalu. Awalnya sih cuma mau menemani teman saya facial, tapi ternyata menunggunya cukup lama, daripada saya ikutan bengong kayak orang bego di ruang tunggu, saya putuskan ikutan. Sebenarnya agak takut; secara lemak di wajah, komedo di wajah dipencet pencet,, uhhhh,, sakittt.. Karena sedikit trauma, jadi sempat beberapa waktu tidak mengikuti ritual ini lagi di sebuah klinik di Jakarta. Tapi, dengan alasan salon ini mengunakan ramuan serba alami ( ramuan nenek moyang; sudah berdiri sekitar 45tahun, ramuan turun temurun; pengakuannya). Pemiliknya orang Tionghoa, jadi sedikit lebih percaya.

Kembali kepada obrolan sebelumnya, tentang obrolan artis itu. Assiten  ini sibuk bercerita tentang perawatan di salon ini, entahlah dapat dipercaya atau tidak. Lepas dari itu, dia sangat ngotot kalau saya ini mirip artis. Spontan dong saya ketawa ngakak.

" Saya itu batak, mba.. Lihat aja muka saya, muka batak begini.. "
" Iya, tapi ada yang bener-bener mirip mba... "
" Siapa ? Nikita Mirzani? " tegasku bertanya.
" Nahh, iya mba,, mirip... Mirip banget.."
" Hahahhaha... mba, mirip darimana? Jelas-jelas dia seksi banget, rambutnya, bodinya ok punya.. Lah saya??? "
" Sekilas mba.. Dari tadi saya merhatiin mba, kayak mirip artis siapa gitu. Tapi lupa... "
" Huahahahha.. kayaknya mba orang kesekian yang bilang begitu.. "
....


>>>>>

Story #1
" Nov,, tahu nggak sih lo,, lama-lama gue lihat lo mirip artis deh.."
" Artis? Siapa, Yun? " tanyaku tanpa rasa penasaran,
" Aduhh, bentar,,, Siapa yahh? Ada artis seksi gitu.. "
Hening.. Yuni mencoba mengingat-ingat orang yang mirip denganku.
" Nahh, Nikita Mirzani, Nov.. Mirip banget sama lo..." ujarnya dengan nada keyakinan.
" Dih, Nikita Mirzani yang mana sih? Baru dengar gue. Secara gue kan ga update artis. "
" Duh,. Lo searching google deh... Ada nama dia.. Mirip sama lo.. "
Artis siapapun itu, tidak membuatku penasaran.
>>>>>

Yuni adalah teman SMPku dulu yang kali pertama mengucapkan hal ini. Dan saya tidak penasaran sama sekali untuk melihat wajah Nikita Mirzani di Google. Secara saya paling anti disamain sama siapapun, heheheheh.. Sok iye banget yakssss..
>>>>>

Story #2
" Eh, Nov...Abang perhatikan mirip Nikita Mirzani.." ujar teman Youth di gerejaku.
" Hahahhahaha.. Masa sih? Kok kayaknya teman SMPku juga bilang begitu."
" Iya, beneran.. Coba deh lihat dia.. Mirip lohh.. "
" Huahahhaha,, coba ahh, aku lihat dulu doi kayak gimana sih wajahnya.. "
Searching by google..



( Ketiga poto ini saya unduh dari google) 


" Jesus Christ Almighty...." I was shocked
Mirip darimana sodara sodari terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus??
Doi seksi banget broooo....
Lah gueee? Oughhhhhh.. Lemak dimana-mana. Kulit ga mulus begini, haduhhhh.. pengen ngakak ketawa rasanya.

Ya sudahlah, kalau memang mereka bilang saya mirip doi, Puji Tuhan aja deh. Ternyata saya masih bisa dikategorikan semirip doi; yang seksi, bahenol, hahahhaha.. *hibur diri.
Walau pas lihat poto-poto doi di google banyak poto agak fulgar, tapi it's okaylah. Itu hidupnya. I don't care.



.LaDy.
Tebet, Jakarta Selatan, Indonesia
Sunday Evening,190415, 18.23wib


Share Article on :

-C.e.m.a.s-

( taken from Perak Island, Kep.Seribu, Indonesia)


Aku terlalu lelah menunggu
Entah alasan apa yang membuatku harus menunggu
Di dalam hal yang tampak tak pasti
Namun aku masih memutuskan diriku
Untuk menunggumu
Menunggu satu jawaban darimu
Satu pertanyaan yang masih tertanam dalam dan sangat dalam 
terperosok jauh di dasar hati ini.

Terlalu mahal kah harga dirimu?
Untuk menyatakan yang sesungguhnya?
Kita tampak asing 
Seolah-olah kita tak pernah bertemu
Seakan-akan kita tak pernah berbicara tentang rasa

Kita mengenal rasa
Memupuknya bertumbuh semakin besar dan berakar kokoh
Tanpa kita sadari bahwa kita berbatas ketika itu.
Kau dan aku telah memiliki tembok yang tinggi 
Dan kita berdua seolah-olah ingin menghancurkan tembok itu.

Namun entah hal apa yang membuatmu berubah. 
Menjadi seorang pecundang.
Katamu,
"Aku telah terbakar dengan api yang aku mainkan sendiri."

Entah api apapun yang sedang kau mainkan
Bolehkah aku menjadi air? 
Supaya kita bermain air saja, kita tenggelam di dalam air, bersama,,
Iya, kita bersama,,, tanpa dipisahkan oleh tembok itu lagi.

Aku lelah dengan diam yang kau susun rapih itu.
Aku bosan akan sikap acuhmu
Aku ingin kau kembali seperti dulu
Iya, dulu kala.
Jutekmu, ketusmu, your caring anymore... damn.. i really miss that.

Please,,, buang jauh egomu itu
Jika harga dirimu terlalu mahal, beri diskon untukku
Supaya aku bisa menjadi diriku
Lalu dengan bebasnya memasuki ruang hatimu 
dan sampai akhirnya aku mengetahui jawaban semua ini.
Serta merta, aku bisa merasakan kembali apa yang kau rasakan

Walau dalam rentan waktu yang tidak sesaat,
Walau dalam rasa kecemasan yang bergelora
Aku masih berharap, walau tampak hanya sesayat tipis harapan
Aku ingin kita kembali seperti ketika itu.


.LaDy.
Tebet, Indonesia.
Sunday,16.24wib. 
190415

Share Article on :

Saturday, April 18, 2015

-BREATHING-



(taken  from : the journey to the top of Gede Mountain, Cibodas, Indonesia, 2014)


I'm finding my way back to sanity again
Though I don't really know what
I'm going to do when I get there
Take a breath and hold on tight
Spin around one more time
And gracefully Fall back to the arms of Grace

I am hanging on every word you say
And even if you don't want speak tonight
That's alright, alright with me
'Cause I want nothing more than to sit
Outsite heaven's door and listen to you breathing
Is where I want to be

I'm looking pass the shadows
of my mind into the truth and
I'm trying to identify
The voices in my head
God, which one's you?
Let me feel one more time
What it feels like to feel
And break these calluses off of me
One more time

Cause I'm hanging on every word you say
And even if you don't want speak tonight
That's alright, alright with me
Cause I want nothing more than to sit
Outsite heaven's door and listen to you breathing
Is where I want to be

I don't want a thing from you
Bet you're tired of me waiting
For the straps to fall
Off of your table to the ground
I just want to be here now



#Lifehouse 
.jfrs.
Share Article on :

Friday, April 17, 2015

-Sleepy Friday; The Gossip Day-

ZzzzzZzZzz...
still sleepy... Bingung mau ngapain. Tetangga sebelah alias rekan kerja sebelah gue ini doyan ngobrol, bikin sakit kepala melihat ocehannya. Doyan ngomongin orang, doyan kepoin orang, dan paling gue shock batinnya adalah, ketika dia tahu gue lagi buka blog dan nulis blog, si cungu ini pengen ikutan punya blog...
Minta dibuatin malah... Aishhhhh,,, pe-er juga yah harus membuatkan blog untuk doi yang nggak tahu kegunaannya untuk apa. Curiga isi blognya adalah gosip-gosipin orang, hahaha..
Tapi kalau nggak ada dia sepi juga ini kantor. 

Okay,,, semoga wataknya ini masih bisa gue toleransi. Semoga tidak tertular ke gue. Apalagi watak tukang ngomongin orang itu,, haduhhhhh... Bener-bener mengganggu. Kalau bersikap netral dibilang sok wise, sok iye lah,,, tapi memang iye,, gimana dong? hahahhaha///

Si cungu ini adalah seorang ibu beranak dua. Tapi tingkahnya kayak masih anak ABG yang haus diperhatikan. Hahahahha.. ada aja tingkahnya yang bikin ketawa, tapi kadang bikin keki emosi jiwa.
Kadang ada bahasanya yang tidak enak, walau hanya sekedar becanda, tapi kalau mood saya lagi tidak suka becandaannya, yang ada bisa salah paham. Syukurnya gue bisa jadi orang yang 'bodo amat'.
 
Udah ahhh,,,, pamali ngomongin orang, hahhahahha... 



.LaDy.
@office hours 
Tebet, Jakarta Selatan. 9.10wib. 170415

Share Article on :

Thursday, April 16, 2015

-28 Tahun Keatas-





28 Tahun? Masa sih saya sudah berumur 28 tahun? weiksss... Juli 2015 sebentar lagi malah akan merubah usia saya dari 28 ke 29 tahun. 
Tersadar ternyata saya sudah tua. *Disitu saya merasa sedih. :} 

Beberapa minggu lalu, tepatnya tanggal 26 Maret 2015, saya memutuskan untuk cuti, dengan alasan pulang kampung alias mudik ke Medan berhubung Abang satu-satunya saya menikah di tanggal 28 Maret 2015. Akhirnya saya memutuskan cuti 8hari kerja tepat dari tanggal 26 Maret 2015 - 7 April 2015. Cuti yang cukup lama. 

Setiba di Medan, seperti biasa Bapak yang selalu menjemput saya, Mr.B Simangunsong namanya. Doi paling standby untuk mengantar jemputku kemanapun saya mau. Sampai mengurus passport ke Imigrasi pun Bapak yang mengantarku sampai buku passport itu ada di tanganku.

Jumat siang keluarga semakin bertambah. Semakin banyak penduduk sementara di rumahku. Dan semakin banyak pertanyaan menghampiriku.
" Wahhh, ini si boru hasian kita kan? Sudah besar kamu yahh? "
Senyum merekah.
" Iya dong, Inanguda (artinya *panggilan untuk istri om kandung dari Ayah).Masa masih anak kecil terus... Kan dikasih makan.. hehehe.."
" Bahhhh, habis pesta abangmu, kamulah yah segera. Bila perlu tahun ini.. "
Aku melongo dongkol.
" Tahun ini??? Mimpiii.." gerutuku dalam hati.
" Hehehe,,, yah pastinya dong, Inanguda. Habis abang, yah aku dong.. heehehhe.."
Tidak hanya Inanguda yang ikut menggoda, berlanjut keluarga yang lainnya yang barusaja tiba di rumah.
" Siapa pacarmu sekarang? " Inangudaku yang lain ikutan nimbrung.
Haduhhh,, makin sakit kepala. Butuh panadol segera untuk meringankan gejala nyeri kepala menjawab setiap pertanyaan yang akan muncul. Kebayang kan ini masih hari Jumat? Gimana hari Sabtu nanti ketika semua sanak saudara, tetangga, rekan-rekan ortu yang lainnya datang di acara itu.

" Pacar itu apaan sih Inanguda? Sejenis makanan ringan yah? Hehehheheh.. Nggak ada nih Inanguda, cariin dong... "
Shitttt... keceplosan. Bingung basa basinya ke mereka ini.
" Ahhhhh,, bohong banget kamu nggak ada. Kamunya aja kali yang pemilih... "
" Wihhhh,,, dibilang pemilih? " tiba-tiba bertanya dalam hati. Bener nggak sih kalau saya ini memilih-milih dalam hal pencarian 'pasangan hidup'. ( guys, agak geli sih mengetik kata 'pasangan hidup' ini)

" Kalau ada, pasti aku udah dari kapan tahun marriednya... Yahh kalau memilih mah wajar atuh,, masa sembarangan milih. Secara aku kan *boru sasada (artinya *anak perempuan satu-satunya), *boru hasian (artinya *anak perempuan kesayangan),Inanguda, otomatis nanti calonku itu Hela Hasiannya ( artinya menantu pria kesayangan ) satu-satunya hela orang Bapak dan Mama,, Bapak Mama pasti sayang banget sama seperti menyayangiku.. Jadi kalau aku agak lebih hati-hati, wajarlah... "
" Iya juga yah,,, Tapi ingat usiamu... Sudah cukuplah. Kalau memang sekiranya ada yang mendekati dan mengena di hati, lanjutkan saja. Tidak perlu lama-lama lagi.."

" Andai saja ada,, masalahnya nggak ada sama sekali... Semuanya hanya berlalu begitu saja.. Tidak ada yang bisa bener-bener membuatku dengan cepatnya mengatakan " Yes, I do..", Inanguda. Kayak di tv-tv itu loh, Inanguda.."
" Eheee taheee... yang di tv-tv pula kamu bandingkan.."
" Heehehehe.. yah itu yang bisa dicontohkan Inanguda. Sinetron yang pemain prianya ngajakin cewenya menikah, terus cewenya jawab 'Yes I do..' sambil senyum senyum malu udah gitu nggak pakai lama lagi menjawabnya.. Hehehehhe.."

***

Kalau peribahasa temanku, Menikah itu bukan seperti lomba balap sepeda. Siapa cepat di garis finish, maka dialah sang juara. 

Yahh, dan saya setuju dengan statement itu. Saya tidak mau menikah hanya karena melihat teman-teman yang sudah pada married dan punya anak. Dan tanpa rasa munafik, saya rindu untuk menikah, membangun rumah tangga, berbagi hal yang mungkin belum pernah saya alami, dan memiliki anak, hamil, melahirkan dan membesarkan dan mendidiknya seperti hal yang dilakoni oleh teman-teman saya.

Tapi saya tidak mau memaksakan diri saya untuk menikah dengan orang 'siapa saja' yang mengajakku menikah. Saya butuh pribadi yang bisa membuat saya nyaman dan aman, bisa menjadi diri sendiri tanpa menuntut saya untuk merubah diri menjadi orang lain.
Mungkin itu point yang paling utama dari beberapa point lainnya yang tidak kalah penting.

Jika usia 28 adalah usia matang menurut orang-orang sekitar, saya setuju dengan hal itu. Saya tidak memungkiri bahwa memang sudah seharusnya saya berumah tangga, seperti permintaan Mama dan Bapak dari kapan tahun.
Fiuhhhh,, masih belum bisa memenuhi permintaan mereka.

Dan hari H pun tiba. Ternyata firasatku benar. Di pintu gereja bertemu kembali keluarga yang lain .
" Heiii,, Novita... Makin cantik aja kamu..."
" Iya dong, Uda... Pastinya.."
" Jadi, kamu kapanlah?? Adikmu tinggal menunggumu ini.. "
Whatttttt??? sontak kaget dalam hati.
" Nggak apa-apa, Uda (artinya *panggilan untuk adik dari Ayah). Kalau mau deluan mah, yah deluan aja. Nggak apa-apa samaku mah... "
" Ehhh, jangan dong... Harus berurutan kalian biar mantap. Biar senang Mama dan Bapak itu... "
" Haduhh, Da.. Berarti aku tinggal hitungan bulan dong yah, Da? Hahahhahah,, "
" Yahh, kalau bisa tahun ini, yah tahun ini aja. Nggak apa-apa itu. "
 Aiksssss..... merintih keki.
" Doakan saja yah, Da. Semoga tahun ini bertemu dengan Rokkap (artinya *Jodoh) "
" Nanti kalau di Jakarta, beliin tiketlah yahh.. "
" Wahhh, panteslah, Da aku belum married nih, Da. Habisnya kudu beliin tiket keluarga. Butuh duit banyak, Da. Mungkin Rokkapku lagi ngumpulin duit, cari duit yang banyak buat sinamot, buat tiket orang uda dan keluarga lainnya, hahahhahah.. Mungkin kalau sudah cukup uangnya, langsung datang si Rokkap itu melamar, Da. hehehehe " menyeletuk, menghibur diri.

" Ada-ada saja kamu, Nov... Pokoknya yang baik semuanyalah kamu temukan yah.. Biar senang Mama dan Bapak.. "
" Tenanglah, Da.. Ini lagi request alias minta sama Tuhan yang kece luar dalam, Da. hahhahaha "
kembali menyeletuk tidak karuan demi membuat suasana hati senang.

***

Ternyata begini toh kalau sudah usia semakin bertambah, usia kejepit kalau kata orang-orang; semua sibuk menanyakan statement yang sama. Dan saya harus menyiapkan berbagai macam jawaban yang bisa menghibur diri.

Menatap salib yang ada dihadapanku dan berdoa dalam hati.
"Heiii, Dear Lord... Kalau memang sudah waktuku tiba, nyatakanlah.
Biarlah mataku tetap tertuju padaMU, meletakkan harapanku di dalam tanganMU. Engkau yang menjadi alasanku untuk menikah, karena hari yang akan Kau jadikan adalah hari yang begitu indah, maka jadilah seturut kehendakMu. " 


.Lady.
Tebet, 160415, 23.35 wib 







Share Article on :