Foto: Artis dan Pernikahan Endorse (ilustrasi/Andhika)
Happy Sunday...
Pengen melanjutkan ceritaku tentang "PERNIKAHAN" yang pada akhirnya aku putuskan untuk bersanding di Pelaminan di tahun ini. :D
" Gimana rasanya Lad? "
" Selamat yah Lad.. "
" Akhirnya nikah juga loe, Lad... "
" Cieeee.... merit niyeee... "
Dan masih banyak lagi ucapan- ucapan 'selamat' dengan nada sindirisme...
Sejujurnya dan kalau boleh jujur, aku nggak punya plan menikah di tahun ini.
" Loh kok? Kenapa bisa ? "
Yesss,, mungkin itulah namanya KEHENDAK TUHAN.. * sok rohani.
Tapi memang bukan sok rohani, yang aku rasakan demikian.
kalau bahasa awamnya "JODOHNYA SUDAH DATANG".
Kalian tahu kan tentang aku yang susah banget percaya sama pria. Efek luka lama, membuat aku semakin takut untuk mempercayai pria.
Kalian juga tahu kan sudah berapa banyak pria yang aku kenal; baik yang hanya kenalan sekali terus hilang, dikenalin saudara yang getol banget aku jadi mantunya tapi anaknya cuma diem kaku beku, kenalan sama pria anak tambang batubara yang tajir tapi protective dan kasarnya minta ampun. Belum menikah saja sudah minta aku resign. Oughhhh....
Pacaran sama Bapak Polisi, yang ternyata punya beberapa cadangan wanita. Bolak balik putus, sampai bokap tahu putus nyambung dan bokap marah dan bilang "Bodoh kali kau inang.. Kalau sudah putus yah putus saja... "
Sempat ngambek, kok bokapku bilang aku bodoh sih?
Setelah putus dan tidak nyambung lagi dengannya, akhirnya aku paham kenapa bokapku bilang seperti itu. Yahhh, beliau adalah seorang pria. Mana maulah dia anak perempuannya dimainin sama pria nggak jelas.
Pacaran sama dokter gigi yang aku pikir bakal dia selamanya, dia yang luar biasa ngerti mentreatku seperti putri raja, ehh yang ternyata gagal move on sama mantannya yang beda iman dengannya dan sebaliknya juga, dan sadisnya aku dikuntit sama wanita itu lewat FB, twitter segala sosmed yang aku punya dia cari tahu sampai pernah berkisah si mantan nyamperin aku di Kliniknya.
Sempat gagal move on dengan PRIA yang menurutku Paling baik dari semua yang aku kenal; Seorang SAHABAT yang ternyata aku baru sadar aku jatuh hati padanya disaat aku sudah menjalin hubungan dengan pria lain. Bisa kebayang kan, aku pacarannya sama siapa tapi yang aku doain siapa? Yah dia.. Kurang lebih 3 tahun aku mendoakannya setelah dia memutuskan untuk pergi dari kehidupanku. Dan Tuhan menjawab doa tersebut, iya dia datang menyapa kembali. Namun bukan untuk kembali denganku. Sebulan kemudian aku melihat News Feed di FBnya bahwa dia menikah.. Tanpa mengundang.. * hahaha ngarep diundang ya Siapa aku?
Sakit? Banget. Sedih? Pastinya, pakai nangis pula. Sampai di hari berikutnya dia kembali menyapa seolah - olah tidak ada masalah dengan hatiku. Dalam kurun waktu cukup lama aku membalas sapaannya dan memutuskan aku harus MOVE ON, melupakan dia sungguh - sungguh, dan mengikhaskan dia pergi selamanya dari kehidupanku. Aku delete FBnya biar aku nggak lihat - lihat wujudnya dalam sebuah picture. Nangis merengek sm Tuhan di toilet dan di kamar, seperti seorang anak kecil yang nangis merengek kecewa kepada Bapaknya karena tidak dibelikan barang kesukaannya; demikianlah diriku.
Setelah kejadian itu, entah kenapa aku tidak lagi sulit untuk Move On dari patah hati.
Kalau kata pepatah "PATAH SATU TUMBUH SERIBU"
Akhirnya aku memiliki prinsip "Aku tidak mau menghabiskan waktuku bersama pria yang tidak mau melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan."
Pada akhirnya yang terjadi dalam hidup ini harus dijalani. Dan keputusan yang aku ambil hari ini akan membuat efek di hari esok. Baik itu efek positif atau negatif.
Sudah cukup rasanya aku menyia-nyiakan waktu ku untuk penantian dan gagal move on yang tak beralasan positif.
Coba kalian pikir aja, aku nangis merengek tiap malam. Tiap bangun pagi ingat itu pria, tiap mau tidur ingat dia, tiap pegang laptop bawaannya pengen dengar musik yang suka dia kirimin. Ahhhhhh.... Aku tidak bisa menampik, dia bisa menjadikan diriku apa adanya aku. Nyaman. Itulah yang membuatku waktu itu gagal untuk bangkit dari patah hati.
Kenalan sama anaknya saudara kalau kata orang Batak "Pariban" yang kerja di Pemda DKI. Disaat semua keluarga sudah merestui, ehhh Prianya yang cool kayak kulkas. Entah apa yang dia pikirkan tentang seorang wanita. Sempat berpikir apakah dia juga pria yang gagal move on, atau pria pemilih.
Dan dia pun aku lepas juga.
Sempat dekat dengan Dokter juga yang dikenalkan dengan nasabah. Tapi, lagi-lagi ada aja kesalahanku yang aku tidak ketahui dan membuat dia ngilang... Hubungan macam apa ini, ingin ke jenjang serius tapi kok ambekannya melewati 2 bulan? Akhirnya aku hempaskan sudah.
Sampai akhirnya setelah aku bekerja di unit saat ini, tak cukup waktuku untuk memikirkan tentang hubungan serius dengan pria. Aku membuka hati dengan berbagai pria, tanpa menaruh banyak harapan untuk menjalin hubungan serius ke jenjang pernikahan.
Dan disaat aku tidak peduli, di saat aku sudah bilang sama Tuhan " Udah yah Tuhan, jangan kenalin aku terlalu banyak pria lagi. Nanti aku bingung menentukan sikap. Cukup satu aja yang datang, dan yang ngajak aku serius untuk menikah biar aku bisa mewujudkan harapanMu : beranak cuculah ... "
Eh disaat aku lagi serius - seriusnya meniti karir si kawan ini datang. Dan kenalannya juga pakai drama loh.
Ntar yah aku ceritain dramanya kayak gimana. Next, aku bakal cerita tentang pertemuanku dengan pria ini.
Buat teman - teman yang galau tentang pasangan hidup; aku cuma mau bilang "BE STILL... "
Dia bakal datang di waktu yang kamu nggak duga. Karena apapun yang menjadi rencanamu, coba dicek kembali apakah sama dengan rencana Penciptamu?
Satu lagi, buat kalian yang suka diam di tempat, meratapi kesedihanmu karena di tinggal kekasihmu, yang ga bisa bangkit dan mungkin ga mau bangkittt...
Come on... jangan sama kayak aku yah... Terlalu sayang waktu yang harus kamu habiskan untuk meratapi itu. Kenapa nggak memperbaiki diri, melakukan hal - hal yang menyenangkan dirimu, mengejar cita- citamu, melakukan perubahan yang bikin orang lain takjub.
Ohya, mungkin ada diantara kalian bakal bilang,
" Halahhhh.... sok iye... ",
" Lo sok tahu... Sok bijak... Sok ngerti ... "
Bukan merasa sok atau paling tahu, tapi Karena aku pernah mengalaminya, bertahun - tahun lamanya aku terpuruk dengan rasa hati yang tidak bisa aku kontrol.Makanya aku nggak mau kalian mengalami hal yang sama. Asliiii,, itu tersiksa banget. Wajah muram, hati kecut, takut membuka diri., dll. Terlalu banyak efek-efek negatif yang muncul karena aku terlalu 'menikmati' ketidak-Move on-nya aku terhadap pria.
Tapi sekali lagi, Hidup itu adalah Pilihan. Kalian yang menentukan atas pilihan - pilihan yang diberikanNya. Dan selamat menikmati atas pilihan yang kalian pilih.
Be Wise yah... Dan yukksss kita sama - sama belajar untuk mengandalkan Tuhan dalam hal mengontrol hati dan pikiran kita.
-LaDy-
Casabonita Jakarta,
17022019
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah berkomentar. Tinggalkan jejak untuk dikunjungi kembali.