sitoradostdaram sitoradostdaram sitoradostdaram

Thursday, May 21, 2015

-God's Written Love Story-

Jeff dan Glory ( nama sebenarnya ) pertama kali ketemu di China tahun 2002. Hubungan mereka enggak diawali dengan "cinta pada pandangan pertama", tapi lebih ke arah kekaguman. Tapi, Glory agak ragu untuk dekat-dekat dengan Jeff, karena dia ke sini untuk belajar, bukan pacaran. Glory dikirim ke China dalam rangka program Beasiswa. Lambat laun mereka jadi tambah dekat, tapi tetap enggak ada ke arah roman-roman, gitu.

Setelah beberapa waktu lamanya, teman-teman mereka mulai curiga. Baik anak-anak Filipina, maupun anak-anak Indo,termasuk saya, hahaha. Ada apa sih di antara mereka berdua? Sebagai pihak ce, Glory enggak berani mikir macem-macem, sekalipun sebenarnya dia juga bingung, kenapa Jeff baik sekali padanya, tapi karena Jeff enggak pernah ngomong ke arah situ, ya Glory diam aja. So,akhirnya semua, termasuk Glory hanya bisa menunggu langkah apa yang akan diambil oleh Jeff.

Dua tahun berlalu, dan Jeff tetap nggak mengambil langkah apa pun. Akhirnya Glory berdoa en bilang sama Tuhan bahwa ia memberikan waktu buat Jeff selama 2 tahun. Kalau selama 2 tahun itu Jeff nggak maju, goodbye ! Tapi ternyata menunggu selama 2 tahun itu bukan hal yang mudah. Sekalipun Glory benar-benar rela untuk melakukan itu, tetap aja ada air mata yang dicurahkan. Banyak mixed feelings yang terjadi, perasaan dongkol, bingung,etc,etc. Apalagi sejak ia kembali ke Filipina, banyak teman yang ingin menjodohkan dia dengan co lain. Wah, bingung...

Mei 2004, Glory kembali ke Filipina karena akan mulai mengajar di bukan Juni 2004. Beberapa waktu kemudian, Glory dikabari bahwa Natal 2004 ia diberi kesempatan untuk mengikuti seminar di kota tempat Jeff tinggal di China selama 2 minggu! Wow. Glory sempat bertanya-tanya, "Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Tuhan mengizinkan kita untuk bertemu lagi... "

Ketika ia menghubungi Jeff, ternyata waktunya pas sekali, karena kedua orangtua Jeff juga sedang berkunjung ke China. Singkat cerita, Glory melewatkan Christmas dinner bersama Jeff, kedua orangtua Jeff, dan saudara-saudara Jeff. Dua minggu berlalu, Glory udah harus ke Filipina dan Jeff tetap nggak mengatakan apa-apa! Semua teman Glory sebel, "Apa maunya sih co itu?" Perasaan Glory campur aduk, tapi ia berusaha untuk bersabar. 

April 2005, lagi-lagi Glory diberi kesempatan untuk membawa serombongan siswa Filipina mengikuti program study tour selama 8 minggu di kota tempat Jeff tinggal. Delapan minggu berlalu, dan ... Jeff tetap enggak mengatakan apa pun ! ( Urghhhhh, saya saja gondok setengah mati sama Jeff! ) Hal ini benar-benar membuat Glory merasa frustasi. Ia kerap menjadi begitu enggak sabar. Glory dan Jeff tetap berhubungan dan itu membuat Glory merasa senang, tapi juga sebel, bingung, tertekan. Ia berpikir bahwa masa menanti selama 2 tahun sudah hampir habis.

Suatu kali, Glory membagikan rasa frustasinya kepada seorang sahabat melalui telepon. Sahabatnya yang juga seorang anak Tuhan meminta Glory untuk berhenti menunggu dan melepaskan Jeff. Akhirnya pada Januari 2006, Glory memutuskan untuk mengakhiri semua itu. Glory benar-benar menyerahkan hal ini kepada Tuhan, dan dia menangis di telepon...

Saat itu Februari 2006, Glory mendapat kabar bahwa ia akan membawa lagi serombongan siswa Filipina untuk belajar bahasa Mandarin di kota Jeff. Kali ini Glory bahkan ditempatkan di universitas yang dekat sekali dengan apartemen Jeff !Waktu itu Glory sebel setengah mati. Tapi, ia nggak tahu bahwa Tuhan menyiapkan kejutan khusus untuknya.

Tepat keesokan harinya, 16 Februari 2006, ketika Glory sedang sibuk mengerjakan panduan mengajar, mamanya datang dan menunjukkan sepucuk surat kilat khusus dari China. Sepucuk surat dari Jeff. Tapi anehnya suratnya ditujukan kepada Mama Glory dan bukan kepada Glory.

Glory pun memberikan surat itu kepada mamanya. Mama Glory membaca surat itu. Dan enggak lama, mamanya kembali lagi dan memberikan sepucuk surat kepada Glory sambil tersenyum. Kali ini surat itu ditujukan kepada Glory. Tapi Glory berpikir, "Aku simpen dulu deh. Aku harus menyelesaikan pekerjaanku. Lagi sibuk neh,."

Beberapa waktu kemudian, mamanya tanya lagi, apakah Glory sudah membaca surat itu. Hmmm, Glory merasa ada sesuatu yang aneh. Enggak biasanya mama seperti itu. Akhirnya Glory membuka surat itu sambil bergumul. Jantungnya deg-degan."Aku kan udah melepaskan dia," batin Glory. Isi suratnya sederhana, ya... akhirnya Jeff menyatakan perasaannya! Fiuh... akhirnya Jeff berani juga mengutarakan perasaannya. Lewat surat itu Jeff menanyakan kesediaan Glory untuk menjadi pacarnya.

Guys, masih inget surat yang ditujukan kepada mama Glory? Ketika surat itu dibuka, ternyata di dalamnya ada 2 buah surat. Yang satu ditujukan kepada mama Glory, yang satu lagi kepada Glory. Di dalam surat yang ditujukan untuk mama Glory, Jeff menceritakan perasaannya kepada Glory dan meminta izin kepadanya untuk menjalin hubungan dengan Glory. Jeff bilang jauh lebih baik beliau tahu terlebih dahulu daripada Glory karena kalau orang tua Glory enggak setuju itu hanya akan menyakiti Glory, dan Jeff ingin menjaga hati Glory! Jeff juga menulis jika mama Glory menyetujui hubungan mereka ia meminta mama Glory untuk menyampaikan suratnya kepada Glory.

Ini baru gentleman ! Guys, saya terperangah ketika mendengar Jeff menembak Glory. Menurut saya, itu salah satu cara menembak paling romantis yang pernah saya tahu. (Hmmm, saya percaya cara jadian versi Tuhan buat saya itu yang paling romantis). Saya bengong! Gila, ternyata di dunia ini masih ada co yang begitu romantis kayak Jeff !

Jeff cerita bahwa ketika ia memutuskan untuk nembak Glory lewat surat dan mulai nulis surat untuk Glory, rasanya macet. Trus, Tuhan mengingatkan dia untuk menuliskan surat terlebih dahulu kepada orang tua Glory dan menyatakan maksudnya untuk memulai suatu hubungan dengan Glory. Setelah surat kepada mama Glory selesai ditulis, Jeff bermaksud menyelesaikan suratnya pada Glory. Eh tetep macet. Tuhan kembali mengingatkan Jeff untuk menelepon orang tuanya terlebih dahulu, menanyakan pendapat mereka kalau Jeff jadian sama Glory apakah mereka setuju. Jeff langsung menelepon orang tuanya dan mereka setuju. Setelah itu, baru deh surat untuk Glory bisa ditulis dengan lancar.

Guys, saat ini mereka berdua udah menjalin hubungan dan Glory sekarang udah mendapatkan tempat kerja di kota Jeff. Bulan Desember 2007 mereka telah menikah di Filipina. Ketika saya mendengar cerita mereka, saya terkagum-kagum. Ternyata Tuhan masih menulis sebuah cerita cinta buat anak-anakNya. Dan bukan sembarangan cerita cinta, bukan cerita cinta murahan kayak di sinetron. Tapi cerita cinta yang benar-benar romantis. God's written love story.

Girls, ketika menulis ini saya masih jomblo, hehehhe, masih menunggu my God's written love story. Saya belajar banyak dari kesetiaan dan kesabaran Glory selama masa menanti Jeff. Cerita mereka benar-benar menguatkan saya untuk tetap beriman dan percaya bahwa kalau Tuhan menginginkan saya menikah, Dia yang akan mempertemukan saya dengan orang yang tepat pada waktuNya dan dengan caraNya. Just believe in Him..


.Grace Suryani.
"Tuhan, mengapa aku harus ke China?"
Share Article on :

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah berkomentar. Tinggalkan jejak untuk dikunjungi kembali.