sitoradostdaram sitoradostdaram sitoradostdaram

Wednesday, May 27, 2015

-270515-

Bersin-bersin sudah hilang. Tapi suara sengau ini masih terdengar dengan jelas. Bahkan sampai teman kerjaku yang baru bilang .
" Vit, suara kamu bagus deh. Kenapa nggak ikutan Idol atau Xfactor kayak Novita Marpaung itu, atau jadi penyanyi aja? " sapa mba Hana terdengar dari ruang pantry kantor. 
" Hahahahha.. mba, ini suara mah lagi sengau banget, masa di bilang bagus sih?"
" Iya, tadi Mba dengar Vita lagi nyanyi..Bagus loh suaranya. "
" Iye Mba,, emang. tapi dia beraninya nyanyi di kamar mandi doang. Di kantor ini doang.. Nggak pernah berani disuruh nyanyi kalau Tebet lagi ada acara gitu. " celoteh Inoy.
" Dihh, elu mah yahhh. Jaheeee.. " balasku ngasal menyambut ejekan Inoy.
Untuk kesekian orang awam yang bilang suara gue itu bagus, hahahha. Kayaknya orang yang bisa melihat warna suara yang bagus juga bakal bilang suara gue Standar. Tapi yah namanya juga seni yah. Nilai seni itu abstrak sih menurutku. Nggak bisa di paparkan dengan rumus seperti rumus matematika yang ribet itu. ;) 

Pulang kerja tadi sudah malam, nyampe kamar niatnya sih mau bersihin lipstik yang ada di bibir. Dan gue nggak sadar sewaktu memakai lip & eye remover ke kulit wajah.. Hahaha.. Ini kayaknya efek masih keki dengan penjaga kos. Udah dari beberapa waktu yang lalu gue meminta dia untuk mengganti kunci gembok dengan alasan gue selalu kesulitan untuk membukanya kalau dari luar. Bukan maksud untuk memerintah, tapi justru gue nggak enak kalau tiap hari harus merepotkan dia untuk membuka gerbang rumah ini. Fiuhhhh.. Apalagi gue suka nggak jelas jadwal pulangnya. Kadang kalau lagi pengen di luar, bisa sampai jam 12 atau jam 1 subuh nyampe rumah. Tenang gue nggak aneh-aneh kok; nggak mabok, ataupun merokok; gue biasanya kalau pulang subuh begini paling juga nonton di XXI sampai ngantuk dan bosan. Atau biasanya suka nongkrong di Pasar Festival Dimsum yang buka 24 jam. Atau kadang malah kalau nggak bisa tidur, suka gangguin teman gue si Kiky dan Ando buat sekedar makan roti bakar atau mie instan rebus dan minum susu coklat hangat di warkop daerah Tebet ini. Sebenarnya kebiasaan ini sudah gue hindari karena sekarang lebih memikirkan kesehatan dan malah lebih menyukai kesendirian di malam hari. Nggak suka keramaian seperti waktu itu. 
Oh ya, sampai pernah satu waktu sepulang nonton di XXI, jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 12 malam. Gembok gerbang ini sulit banget dibuka. Penjaga rumah di telepon nggak bangun-bangun juga. Gue dengan wajah keki dan nggak enak juga harus berteriak dari luar gerbang, akhirnya membujuk teman ku dengan wajah memelas.
" Eh,,, gue tidur di mobil lu, boleh nggak? "
" Hah? Yakin lu, Phie? "
" Iye.. habisnya nggak mungkin gue nggak tidur juga. Kerja nih besok. Lumayanlah tidur beberapa jam lagi. "
" Astaga, Phie... Ada-ada aja lu. Ya udah kalau lu sanggup ngemper di mobil ini.. Silahkan tidur. "
***

Kalau bokap gue tahu gue pulang jam 12 malam terus pakai tidur di mobil pula, haduhh, bisa diomelin habis-habisan atau mungkin terancam nggak diomongin bokap nih. Gue masih ingat banget nih, bokap gue itu orangnya sangat protect banget sama anak-anaknya. Apalagi sama gue ini. Anak perempuan satu-satunya. Waktu gue lagi kencan;ceritanya mau makan malam nih sama pacar, baru aja keluar rumah kira-kira setengah jam berlalu deh, eh bokap udah SMS aja. Dengan bahasanya yang ciri banget deh.
" Posisi dimana?"
Gue tunjukin tuh SMS sama sang pacar waktu itu, terus doi malah ketawa-ketawa. 
" Buseettt, baru aja diculik sejam udah takut aja yah Bokap. Emang yah boru hasian ini. Apa perlu nih gue yang telepon Bokap kalau lu aman sama gue?"
***
Jaman dulu lebih sadis malah. Jaman masih muda, hahahaha. Tersadar kalau sekarang sudah bertambah tua. Ancaman bokap lebih kece lagi. Bikin jantung dag dig dug. 

" Posisi dimana? Mau pulang jam berapa? "
Dengan sigap gue langsung balas SMS beliau. Dan itu masih pukul setengah tujuh malam sodara-sodari.

Tak lama, SMS pun muncul kembali.
Mau pulang jam berapa? Mau dijemput dimana?
20.00 wib.

Nah, kalau bokap sudah tiga kali SMS dengan bahasa dan maksud yang tidak jauh berbeda, berarti sudah ada pertanda. SMS terakhir itu ultimatum bokap.
Mau pulang atau rumah mau di kunci dan kamu tidur di teras?
21.30 wib.

Sadis nggak? hahahha.. itulah bokap. Dia paling anti tuh kalau anak-anaknya pulang keluyuran tengah malam. Masih ada hari esok untuk melakukan aktifitas. 
***

Sekarang gue lagi memegang laptop ini sambil menikmati jeruk yang baru gue beli dari supermarket. Malah jadi ingat nyokap. Waktu kecil nyokap paling doyan membeli jeruk; mengupasnya, menguliti jeruk itu sampai tidak ada bijinya lalu memberikannya kepadaku. Sampai terakhir pulang ke Medan di April lalu, nyokap masih saja mau memeras jeruk untuk kami. 
Mama.... Dia lupa kalau dia sedang sakit dan benar-benar tidak dalam kondisi sehat.

Ya Tuhan... panjangkan umurnya. 
Cabut sakitnya...

*dengan air mata.

.LaDy.
Casabonita Residence, Jakarta
270515.21.59wib




Share Article on :

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah berkomentar. Tinggalkan jejak untuk dikunjungi kembali.