sitoradostdaram sitoradostdaram sitoradostdaram

Sunday, June 14, 2009

Status Mood : Error Banget 2

Bandung, 27 Mei 2009

>>>

Jantungku berdegub cepat ketika melihat nada panggilan dari Fatur. Pria brengsek ( prediksi teman - temanku ), yang seenak perutnya datang dan pergi.

Angat tidak, angkat tidak,,
Angkat.. akhirnya kata hatiku meriakki : " Lady.. angkat... "

" Mmmm.. " jawabku singkat. Dengan detupan jantung yang semakin kencang saja, aku coba untuk tetap terus menenangkan diri. Biasanya emosi ketika bangun pagi itu sedikit memburuk jika diperhadapkan dengan pihak - pihak yang sedikit merusak pikiran. Tentunya seperti dia ini. Fatur perusak pikiranku yang kini tiba - tiba datang kembali. Usai ini, dia pun akan pergi menghilang kembali. We'll see...

" Gue kangen.. "
Shittt... apa maunya dia?? Tiba - tiba dia bilang kangen.. Pagi - pagi buta ini?? Walau sebenarnya matahari sudah bersinar jelas terlihat dari kaca jendela kamarku yang lupa aku tutup malam tadi.

" Oooo.. "
" Bisa ketemuan nggak? "
Ooo.. dia ingin bertemu denganku. Apa kata dunia kalau aku bertemu dengannya?? Pria yang sudah ku maki- maki, aku hina-hina.. erghhhh...

Iblis pun menongolkan tanduknya dikepalaku.
" Lad.. this's the time for you.. Waktunya untukmu membuktikan bahwa kamu tidak membutuhkannya. Maki-maki saja dia di depan khalayak ramai.. Bila perlu kamu tampar.. supaya dia sadar.. dan kepalang malu... "

Erghh.. kembali aku memukul - mukul kepalaku.
" Ihhh.. " ucapku spontan.
" Lad... kamu kenapa?? Kamu dengar kan yang tadi aku omongin? "
" Opppsss... Eeee.. iya.. iya.. aku dengar.. "
" Gimana?? Bisa ketemuan nggak hari ini?? Kamu bisanya jam berapa? "
Pria aneh ini sepertinya PD sekali mempertanyakan hal ini kepadaku. Seakan- akan aku pun menerima tawarannya.

" Oooo.. " nanti malam saja. Jam 8an. Gimana? "
Damn... kenapa aku menyetujuinya.Mengapa aku meng'iya'kan omongannya. Dan aku menentukan jam nya pula.. Ouhhh...
" Okay.. Aku ke kosan kamu ya.. "
" Emmmm.. "
" Bye... "
" Bye.. "
tut,tut,tut,tut,tut..

Percakapan kami pun berakhir..
Apa yang baru saja aku katakan sepertinya diluar dari kendaliku. Lagi - lagi logika dan perasaanku berperang. Logikaku menolak pertemuan ini, namun perasaanku menginginkan itu. Karena memang sebenarnya aku merindukan dia. Merindukan suasana pertama kali mengenalnya. Merindukan suasana ketika dia mencoba bertahan menantikan jawabanku untuk mengatakan "
" Ya.. ya.. ya.. aku mau jadi pacar kamu.. "

Jesusss... perasaan apa ini?? Mengapa kembali hadir ketika aku sedang mencoba untuk membuka hati dengan pria lain??
Mengapa Kau perhadapkan aku dengan kerumitan masalah cinta seperti ini??
Tidak adakah pria yang benar-benar tulus mencintaiku??
Ataukah memang aku harus menjalani kisah cinta seperti ini??

Akhirnya doa pun terucap kembali dari lubuk hatiku terdalam. Berharap nanti malam tidak terjadi perang mulut antara aku dan dia..

" Ouhhh. I'm late.. My God.... "

Aku pun terjaga dari lamunanku. Jarum jam sudah menunjukkan pukul tujuh lebih lima belas menit.

"Berharap hari ini bukan hari mengantri seTubagus Ismail menuju Dago... "gerutuku dalam hati.


writted by :Ophie Chien
10.17am, 140609-Sunday Morn, Bdg-Indonesia
Share Article on :

6 comments:

  1. Melupakan seseorang itu tak mudah mbak
    tapi dengan mencoba membina hubungan dengan orang lain setidaknya kita telah berusaha..

    ReplyDelete
  2. wuahhh, hadapi phie, kalau perang mulut, mendingan makan aja oke :D

    ReplyDelete
  3. ga bakal bisa ngelupain seseorang
    mending dirubah perasaan suka ke dya sebagai kekasih diubah menjadi perasaan sayang seorang sahabat...

    itu menurutku...

    ReplyDelete
  4. perasaan digunakan ketika kita merasakan sakit saat kita 'telah' terjatuh dilubang, dan rasa nyaman saat kau terselamatkan dari lubang tersebut.. sedang logika membuat seseorang tidak jatuh di lubang yang sama, jadikan silakan pilih., logika atau perasaan dulu...??
    okey..ditunggu kisah selanjutnya,

    ReplyDelete
  5. Wah jadi kepingin telpon juga ......

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkomentar. Tinggalkan jejak untuk dikunjungi kembali.