sitoradostdaram sitoradostdaram sitoradostdaram

Saturday, June 6, 2015

-Hal Syukur-

Tuhan..

Hari ini gue bahagia. Hari ini begitu banyak ucapan syukur terucap dari mulutku. Walau di pagi hari aku hampir telat ngantor, tapi masih bersyukur karena itu hanya 'nyaris'. Pagi hari gue mengajari junior gue yang 'bengal' banget. Entahlah, harus dengan cara bagaimana lagi supaya dia bisa lebih memahami jobdecs nya. Butuh kesabaran tingkat tinggi seumur pernah mengajari junior sebelumnya. Yah, bersyukur juga karena sempat terpilih menjadi trainer cabang untuk para junior. Tapi akan menjadi beban juga kalau misalnya cabang gue jelek dan gue melakukan kesalahan. Rasanya tampak tiada ampun.. 

Pagi ini, entah kenapa bos gue begitu ramahnya menyapa gue. Walau pun hanya sekedar basa-basi nya tapi tetap bersyukur. Gue nggak terlalu akur dengan doi. Gue lebih banyak memilih diam dibanding dengan rekan sebelah gue yang doyan banget ngobrol bahkan wataknya hampir setipe dengan beliau 'manis di depan buruk di belakang.' Akhirnya gue berprinsip 'silent is gold'. Takut salah ngucap nanti doi malah bisa salah mengartikan dan malah bisa melebai-lebaikan dan diedarkan ke orang lain.

Bersyukur karena siang ini ketemu lagi sama Nasabah gue si Ibu Elizabeth yang sempat mengenalkan angota keluarganya kepadaku. Walaupun sebenarnya gue tidak tertarik, tapi bersyukur karena masih ada nasabah yang se'hepot' ini untuk menjodohkan ku dengan keluarganya.

Lagi-lagi bersyukur karena hari ini pulang malam. Huahhhhhh.. :( males sebenarnya. Hehehhe, tapi kan harus bersyukur. Karena jika aku harus membandingkan ketika gue kerja di daerah dulu, Garut. Jadwal paling cepat pulang untuk pertemuan itu jam 10 malam. Dan bahkan hampir setiap hari itu selalu ada pertemuan, entah itu sosialisasi, entah sekedar kunjungan dari wilayah Bandung, Jakarta, Divisi Kartu Kredit, Divisi Jaringan dan Layanan, dll, Yang pasti semenjak di Jakarta, gue sangat bahagia. Tuhan mengijinkanku untuk pindah ke Jakarta, bukan kehendakku. Karena jika gue mau flashback, SK pindah yang gue trima itu sudah 2x. SK pertaama sudah ku terima di bulan Juli, dan sesuai dengan target dan rencanaku untuk segera move ke Jakarta. Karena kondisinya sesungguhnya gue nggak kuat kerja di daerah Garut itu, yang notabenenya di kantor itu terlalu banyak orang-orang munafik dan fanatik, fiuhhh... Bisa kebayangkan di kantor itu hanya gue seorang beragama Kristen. Ketika gue pengen banget move di bulan Juli 2011, ternyata jawaban Tuhan adalah TUNGGU. Tuhan punya rencana lain. Dia menyuruhku untuk melihat kembali sekitar Garut. Dia menyuruhku untuk semakin mengikhlaskan diri bahwa memang Tuhan berencana indah untukku di Garut. Ketika tidak ada jawaban dari Wilayah Jakarta Kemayoran, gue galau. Omongan sekitar lingkungan kerja semakin menusuk, gue semakin diajarkan Tuhan untuk selalu membalas senyuman atas setiap perkataan pedas mereka. Dua bulan berlalu. Akhirnya mendapatkan SK terbaru lagi itu SK yang diperbaharui bahwa gue pindahnya ke Jakarta Senayan. Kembali gue menghubungi Jakarta Senayan, tidak ada respon. Bahkan gue ingat banget sampai Om ( Bapak Tua) gue datang ke Cabang Senayan untuk mengecek sesungguhnya ada apa dengan Wilayah Senayan.Ternyata Om malah dicuekin dasana. Gue sempat pengen menyusul ke Jakarta, tapi Om bilang tidak perlu. Dua bulan berlalu. Gue semakin diajarkan Tuhan kembali. Gue bilang sama Tuhan bahwa kalau memang ini kehendakMu, tidak ada seorangpun yang dapat menutup pintu ku untuk ke Jakarta. Namun Tuhan, jika ini bukan rencanaMu, biarlah aku mengikhlaskan ini dan melepaskan niatku untuk ke Jakarta. Aku mau belajar menikmati kota Garut ini.
Aku lalui hari-hariku bersama orang sekitar di Garut. Pemimpinku disana memang sesungguhnya tidak menginginkan SK ini, karena dia memiliki visi khusus untukku; mengenalkan orang-orang Tionghoa disana agar mau menggunakan produk Bank kami. Karena memang waktu disana, gue cukup aktif di lingkungan gereja Tionghoa. Dan itu terlalu berat, karena kaum Tionghoa banyak kecewa dengan Bank BUMN. Demikian cerita salah satu penduduk Tionghoa disana kepadaku.

Waktu terus berlalu, SK hampir terlupakan olehku. Bahkan ketika itu gue sempat dikenalkan oleh pemimpin gue seorang pria angkatan yang berpangkat Kapten, orang batak juga yang notabenenya asli Jakarta. Yah, pemimpin gue ingin mengenalkannya kepadaku, biar dengan alasan biar gue nggak jomblo lagi. Waktu itu gue baru saja putus di bulan Juli persis. hehehehhe.. Gue menikmati perkenalan tersebut. Prosesnya gue lalui, sampai akhirnya gue melihat persis watak pria ini. Kasar.
Benar-benar kasar. Gue nggak suka diperlakukan dengan bahasa kasar, dengan perilaku kasar. Dia memang baik. Baik banget malah. Tapi kasar. Gue takut dengan sikap kasarnya. Untuk apa menjalani hubungan dengan rasa ketakutan berlebihan ketika sedang duduk bersama? Itu pertanyaan dalam hati. Kami hanya berkenalan sekitar enam bulan saja. Gue memutuskan untuk tidak memiliki ikatan sama sekali dengan dia, karena dengan banyak pertimbangan.
Sampai akhirnya Wilayah Bandung memberikan ultimatum kepada Wilayah Senayan Jakarta untuk segera memanggilku pindah ke Jakarta. Akhir Bulan November 2011, akhirnya SK ketigaku keluar. SK ultimatum aku juluki, hehehhe.. Bagian umumku bilang, " Neng, semoga ini kado Natal buat eneng yah... SKnya sudah keluar lagi nih. Lagi ditandatangani Bapak Pemimpin." Amazing, Lord.  Dia ingin gue pindah di Bulan Januari 2012. Dan gue akhirnya tahu jawaban mengapa tidak di bulan Juli itu gue pindah. Gue disuruh Dia untuk belajar semakin tangguh disana. Gue diajarkan sama Tuhan bagaimana yang namanya hidup bersandar bukan pada pengertian dan kemauan sendiri, namun berserah kepada kehendakNya.  Harap-harap cemas muncul di dalam hati. Tapi bagaimana caranya gue untuk meletakkan HARAPANku itu di pundakNya, sehingga gue tidak akan kecewa dan patah semangat. Kalau gue pindah di Bulan Juli, mungkin SK gue bukan di Senayan, namun di Jatinegara masuk wilayah Kemayoran dimana penempatan kantor cabangnya cukup jauh dari pusat Jakarta.  
Kalau gue jadi pindah di bulan Juli, mungkin gue akan menikah dengan mantan gue itu dan gue akan menderita dan tersiksa ( bisa mengatakan seperti ini karena ada sebuah fakta). Kalau gue jadi pindah bulan Juli itu, mungkin gue tidak akan mengenal seorang Jeffry, my closest friend :( 

Malam ini bersyukur kembali karena tadi nama gue disebutkan di depan khalayak ramai penghuni Tebet. OK, kantorku mendapatkan penghargaan Juara 5 besar seNasional untuk kategori Layanan Terbaik. Gue masih ingat persis, kali pertama masuk di lingkungan Tebet ini, gue hanya dipandang sebelah mata walau mungkin memang begitu sampai saat ini. Pernah juga gue mencoba untuk membuktikannya ketika itu, namun ternyata penghargaan itu diambil alih oleh rekan gue. Gue cuma nangis di kursi hijau itu. Melihat rekan gue yang dipuji-puji, padahal itu adalah hasil usaha gue. Mau argumen, siapa gue? Ketika itu gue hanyalah seorang pegawai dari kampung yang pindah ke kota yang nggak ngerti apa-apa. Itu yang bisa gue simpulkan. Sampai akhirnya, emang Tuhan bekerja luar biasa, orang yang dipuji-puji itu akhirnya di tes kembali oleh para pemimpin pada satu kesempatan. Dan semua orang malah terbelangak hasil tes nya mengapa tidak sesuai dengan penilaian sebelumnya. Dengan hati terluka gue menceritakan ke para pengelola Layanan, bahwa seharusnya yang maju di depan itu adalah gue bukan rekan gue. Gue menceritakan history nya, dan mereka meminta maaf atas ketidakpahaman mereka itu. Ini yang gue imani, walau memang tampak begitu lambat Tuhan bekerja, namun sesungguhnya Tuhan tidak pernah datang terlambat. Bahkan ada yang sirik sama gue waktu gue diajakin wilayah untuk Memeriksa Layanan di Cabang Luar kota ( ketika itu memeriksa di Lampung ). Banyak banget yang sirik. Dan seharusnya semester ini pun gue sebenarnya diajakin untuk memeriksa. Namun, gue putuskan tidak. Saya tidak mau kalau 'memeriksa Layanan' itu jadi Batu sandunganku. Terlalu sakit. 

Dan sepulang kerja ini, menunggu mata mengantuk, gue bersyukur karena rasa rindu ini masih saja merayap. Gue kangen si Jep, Tuhan. Dan Engkau pasti mengetahui itu.
Seperti yang sudah-sudah, gue tidak mau khawatir tentang perasaan ini. Biarlah damai sejahteramu yang melampaui segala akal, menyertaiku selalu. Jika memang rasa kangen ini dariMu, biarlah Engkau yang memelihara. Jika ini rasa yang gue buat sendiri, biarlah Engkau buang jauh. Bila perlu  buang kelautan Afrika sana. Yang tidak terjangkau ku. Hihihihi..

Terimakasih, Tuhan... Terimakasih untuk hari ini. Sudah ah, mau tidur dulu.Kemarin malam sudah kurang tidur. Dan besok pagi mau lari.



.LaDy.
050615
22.55wib, Casabonita Residence, Jakarta 

Share Article on :

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah berkomentar. Tinggalkan jejak untuk dikunjungi kembali.