sitoradostdaram sitoradostdaram sitoradostdaram

Thursday, May 7, 2015

-Si Sombong vs Si KEPO-

Welll, thanks for a day, Lord.. Tired. 
Setelah akhirnya rutinitas hari ini telah terlalui dengan cukup melelahkan. 
Terimakasih untuk nafas kehidupan.
Terimakasih untuk mata yang masih melihat
Tangan yang masih bisa menggenggam
Kaki yang menopang tubuh ini,
Dan semua hal yang telah berlalu, semuanya masih dalam koridor rencanaMu.
I trust in You!

Baru saja gue menyelesaikan obrolan bersama rekan kerja, sebut saja namanya Mawar. Entah ada angin apa dia menyapa. Tadinya sih pengen nyuekin aja, tapi tampaknya serius. Akhirnya aku mulai meng'read' dan membalas chit chat nya. 
Awalnya bermula dari Path. Ternyata ada comment di Path ku yang membuat dia bertanya?
" Kenapa comment gitu Lae? " 
Dia biasa memanggilku dengan kata 'Lae'. Harap maklum dia bukan asli Batak, Jawa campur nano nano alias nggak jelas deh. Padahal kata 'Lae' digunakan untuk sapaan ke para lelaki Batak.
" Ngasal aja sih. Ga enak juga kalau teman comment Path tapi ga disahutin alias dibalas. Kenapa gitu? "

Curhatpun di mulai. Ternyata doi tidak akur dengan teman yang baru saja comment di Status Path ku. Sebut saja Melati.
Curhatpun semakin berlarut. Ternyata mereka tidak akur. Entahlah, bingung. Mawar adalah rekan kerjaku setahun yang lalu. Dan sekarang, aku sekantor dengan Melati. 
Awalnya sih aku tidak tahu persis tingkah Melati, sampai akhirnya karena berhubung satu Unit, yah ketahuan deh belang-belangnya; Suka K.E.P.O (Knowing Every Particular Object) alias pengen tahu semuanya, serba ingin tahu hal-hal detail sekalipun. 
Bingung juga kenapa Melati suka banget Kepo dengan kehidupan orang lain? Termasuk kehidupan pribadi gue juga. Aku juga sempat risih dengan sikapnya ini. Bukan apa-apa sih selidik punya selidik doi suka ngomongin kita di belakang. Takut juga kan? Yah walau sebenarnya Melati nggak niat menjelekkan, hanya ingin berbagi cerita, tapi tetap aja kalau gue objek bahan pembicaraan bisa kesel.

Padahal mereka berdua ini teman seangkatan. Memang sih nggak terlalu dekat. Begitulah statement dari masing-masing. Pengakuan Melati bahwa Mawar ini adalah orang yang sombong; gaya berbicaranya terlalu tinggi. Tapi kalau dari cerita Mawar bahwa dia tidak bermaksud sombong, tapi memang demikian cara dia berbicara dan menyampaikan sesuatu hal. 
Mungkin disini bisa gue simpulkan bahwa memang benar tidak semua yang kita pikirkan, dapat dirasakan oleh orang lain. Belum tentu hal yang kita maksud bisa sampai dengan makna yang tepat sekalipun sudah bertatap muka. Itu makanya banyak orang yang salah paham dalam hal komunikasi. 
Mawar mulai memberanikan diri untuk ngobrol dengan Melati. Padahal dia tidak tahu kalau Melati sering banget ngomongin Mawar. Entah itu fakta atau tidak. 
Gue hanya menyarankan ke Mawar bahwa jangan terlalu terbuka menceritakan tentang rumah tangganya kepada orang yang notabenenya pernah bermusuhan dengannya. 
" Gue nggak tahu masalah kalian. Dan gue sebenarnya nggak mau tahu sih. Karena kalian berdua teman gue di kantor. Gue non blok. Jadi kalau lu mau cerita tentang Melati silahkan, demikian juga Mawar kalau mau cerita tentang lu ke gue. Tapi gue nggak mau ikut campur masalah kalian. Tapi saran gue, ada baiknya lu jangan terlalu terbuka dengan dia. Karena kalian dulunya kan pernah berantem, saling menjelekkan. Pelan-pelan saja. Nanti dia juga luluh dengan sikap dewasamu yang mau berteman baik dengan dia. "
" Iya, sih Lae. Gue yakin kalau gue pasti suka diomongin sama dia kan? Gue nggak mau curhat deh sama dia. "
" Eh, bukan gue melarang lu jangan curhat sama dia lagi. Pelan-pelan. Lu kenali dia dulu. Apakah dia masih sama dengan dia yang dulu atau tidak? Emang lu mau yah, apa yang sudah kamu curhatin ke dia, terus dia membuka forum lagi tentangmu di depan khalayak ramai di kantor? "
Mawar tidak tahu kalau sebenarnya Melati suka banget cerita tentang ulahnya Mawar ke gue.  Melati suka banget mencoba ngorek-ngorek apakah Mawar suka menceritakan tentang dirinya.
Nahh ini nih. Biasanya orang yang suka ngomongin orang lain, pasti malah jadi curigaan ke orang lain itu juga.


Arghhh, rasanya pengen menjauh dari mereka ini. Tapi mereka berdua ini lucu sih. Mawar yang sudah beranak satu, sementara Melati yang sudah punya bayi putra putri, tapi masih bertingkah seperti ini? Ouhhhhh.. Emak-emak macam apa ini? Yang satu sombong ajubile, merasa punya banyak harta, matre juga. Nah yang satu lagi si tukang KEPO. Pengen tahu segala hal tentang kehidupan orang lain. Tapi dijadikan bahan pembicaraan alias tukang rumpi.


Begini nih emak-emak jaman sekarang. Pantes aja emak gue nggak doyan nimbrung lama-lama di kantor kalau misalnya kerjaannya sudah kelar, atau ngerumpi berlama-lama di tetangga. Emak gue paling ga doyan, selain karena memang didukung Bokap yang anti lihat emak-emak tukang gosip., heheehhee..

Untuk kesekian kalinya, gue bangga punya emak kayak Mama gue ini. Semoga gue bisa seperti Mama, 
"Songon dia omak na, songgoni ma Boru na. Songon dia Bapak na, songoni ma Anak na. "
-pepatah Batak-
( Seperti apa Mamanya, demikianlah anak Puterinya. Seperti apa Bapaknya, demikianlah Puteranya.)
Intinya sih buah jatuh nggak jauh dari pohonnya,  :D


Anyway, selamat malam mahkluk ciptaan Tuhan. Mimpikan aku di malam gelapmu.

ZzzzZzzZz


.LaDy.
Casabonita Residence, Jakarta. 23.20wib. 070515
Share Article on :

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah berkomentar. Tinggalkan jejak untuk dikunjungi kembali.