sitoradostdaram sitoradostdaram sitoradostdaram

Sunday, May 17, 2015

-Minggu Jodoh-

Heloo, happy weekend..

Gue rasa semua penghuni blogger pasti sedang menikmati libur akhir pekannya. Dan mungkin akan tampak sedikit yang update info baru di hari Sabtu ceria ini. Aku sebut ceria karena hari ini Jakarta tanpa dikunjungi hujan alias panas terik.

Seperti biasa setiap akhir pekan aku selalu menyempatkan diriku untuk olahraga di Taman Tebet ( dekat rumah). Lumayan tadi dapat setengah jam berlari tanpa berhenti ( kurang lebih 5x putaran). Jadwal Sabtu ini tidak ada hal penting yang wajib aku hadiri. Eh, ada. Sebenarnya hari ini itu ada 3 orang temanku yang menikah. Dan semuanya berlokasi di luar Jakarta. Ada Christine teman kantor yang menikah di Cirebon, ada Dina teman SMA yang menikah di Pematang Siantar,Medan, dan ada Meriansyah teman kantor di Lampung. Bingung kan? Sebenarnya tadi mau menghadiri acaranya Christine bersama rekan-rekan, dan memutuskan untuk kembali ke Jakarta di hari Minggu. Namun batal dikarenakan tidak ada yang mau bawa mobil. Hahhahah.. parah kan? Alasannya adalah karena minggu ini adalah libur kejepit, dipastikan akan terjadi kemacetan di tol untuk esok hari. 
Selain itu sebenarnya tadi diajakin nonton bareng atau sekedar dinner bersama teman pria. Mmmm... entahlah mengapa pada akhirnya aku menolak ajakannya. Bingung juga sama ini hati. Udah beku kali yah kayak es batu, hahahhaha... Dideketin sama pria itu susah banget. Pria ini dikenalin oleh temanku. Mungkin karena kesan pertama aku juga sudah tidak tertarik, jadi untuk menikmati kelanjutan komunikasi pun akhirnya minus. Maafkan aku.... :{ 


Memang benar pada akhirnya diperlukan minimal rasa suka untuk menjalani sebuah hubungan. Bukan hanya sekedar ketika kamu jalan dengannya hati kamu dag dig dug kencang; tapi pria/wanita yang bisa membuatmu nyaman ketika bersamanya. Menikmati setiap obrolan walau mungkin ada perbedaan sudut pandang, menghargai setiap ketidaksamaan dari cara berpikir, hobby ataupun kesukaan, adat istiadat, tidak mementingkan ego masing-masing, dan menghormati setiap pekerjaan masing-masing. Intinya sih, seharusnya ketika discuss posisi kedua pasangan adalah setara. Itu semua adalah point yang utama sebelum akhirnya kita memutuskan untuk 'hidup bersama dengannya' selamanya atau tidak (menurut saya, jika menurut Anda berbeda, yah saya hormati perbedaan cara berpikir Anda, ;) ).

Sore hari akhirnya aku memutuskan untuk menikmati Hair Spa di salah satu salon terdekat di Tebet. Asli dahh, yang memegang rambut saya kayaknya tukang lawak.
" Mba,, rambutnya panjang dan lebat yah.. Cakep.. "
" Iya tapi ini udah banyak yang rontok nih, Mba.. "
" Nggak apa-apa Mba, rambutnya kan lebat, banyak cadangannya. "
Dih emang dia kira rambut gue pemain sepakbola apa yah pakai cadangan. Udah gitu doi sempat mainin itu rambut. Di akhir mengoleskan krimnya dia membentuk rambutku seperti gunung. Terus sebelnya itu di puncaknya rambut gue itu, doi meletakkan sisa krim yang beraroma stroberi itu, benar-benar kayak eskrim dah.
" Ini tinggal diletakkin lilin aja, Mba. Jadi deh, kue ulang tahun.. "
Astagaaaa... sebel dahh.. Enak aja rambut gue dimainin doi nggak jelas begini. Tapi, gue nggak bisa marah. Nggak tega juga sih. Secara mungkin maksud dia sih buat lucu-lucuan. Mungkin dia butuh hiburan karena dari pagi sampai sore nggak berhenti kerja (pengakuannya). Lagi-lagi gue harus banyak bersyukur karena bisa istirahat di weekend. 

Sepulangnya, gue dan teman memutuskan untuk menikmati makan malam. Tiba-tiba mata tertuju kepada salah satu cafe mungil gitu disekitar Tebet Barat, Jakarta. Namanya Little Sushiya. Berhubung gue lagi pengen banget makan, gue putuskan untuk mampir. Biasanya makan sushi itu di Sushi Tei atau yang paling sering itu ke Sushiya yang ada di TIS Square (sebelah Gelael Supermarket). 

( Black Pearl, Ichiro, Rhoyaku, )

Yang paling aku suka itu Black Pearl dan Rhoyaku. Kalau Ichiro pakai udang, hihihiih.. perlu diketahui bahwa gue itu alergi udang. Suka gatal-gatal. Semoga saja larut malam hingga pagi nanti kulit tidak berubah menjadi merah kayak kepiting rebus. Dan dua menu ini kami sampai pesan dua kali, huahahhaha. opssss,, maafkan, mungkin gue khilaf ;{

Obrolan kami dilanjut ketika di kos. Kebetulan teman saya ini adalah teman kosan. Nggak jauh-jauh, obrolannya hampir sama seperti yang di awal. Tentang pria. Akhirnya teman wanita gue ini bercerita tentang hubungannya dengan berbagai macam pria yang pernah dia kencani, dipacari, dan ditolaknya. Temanku ini sudah berusia kurang lebih 35 tahun, wihhh,,, memang seharusnya sudah cukup umur untuk menikah. Sampai detik ini doi belum menikah, bukan karena doi tidak menginginkan. Namun karena tidak ada satupun pria yang tampak 'normal' untuk diajak menikmati hidup bersama sepanjang usia. Dia bercerita bahwa dia memutuskan hubungannya dengan mantan kekasihnya yang ketika itu sang pria berusia 35 tahun, dan doi masih berumur 25 tahun namun tidak mau diajak untuk berkomitmen. Setelah 5 tahun berlalu tanpa kehadirannya, namun tanpa disengaja sang mantanpun muncul kembali, tidak sengaja lewat social media

Gayung bersambut. Entah alasan apa yang membuat doi untuk menyambut kembali sapaan sang pria ini. Setelah gue korek-korek, ternyata benar, doi masih suka dan tidak dipungkiri memang masih suka dan doi mengakui juga bahwa memang tipe pria seperti ini yang menurut dia bisa nyaman untuk diajak hidup bersama seumur hidupnya. Setelah sekian lama dia membalut luka, sampai dengan cara yang cukup mengagetkan ; dia meyetting isi otaknya bahwa pria itu adalah Homo. Tidak menyukai wanita. Sadisss.. seumur gue mengenal pria belum pernah gue mencari cara untuk melupakan pria dengan menyetting pikiran seperti itu. Yah, tetap harus dihargai. Walaupun sulit untuk diterima. Karena cara berpikir, cara proses orang dalam penyembuhan patah hati itu berbagai macam. Mungkin dengan mendelete Phone Number, pin BBM, block  FB, block WA, menghapus poto-poto, and anything else. Gue lebih suka membiarkan sang pria itu yang mendelete gue, dan menghapus gue. Dengan begitu, berarti dia yang bermasalah dengan hati dan logikanya, hihihihihi... Kan udah gede, jadi harus lebih bijak dong menyikapi patah hati itu. ;} Masa main delete-delete segala sih? ;) hihihi..

Tapi dari semua poin itu sih, kayaknya gue jarang melakukannya. Karena yah gue selalu berpikir bahwa kalau memang dia bukan jodoh gue, pria itu pasti akan dengan mudah terhapus dalam daya ingatku, dan akan dengan cepat gue mencari penggantinya. Gue tidak akan lama mengingat banyak kenangan selama menjalani hubungan dengan orang itu. Gue akan berani delete pin BBM, block WA, block FB adalah kalau misalnya pria itu playboy cap kakap, terus masih aja jelalatan deket-deketin gue padahal jelas-jelas dia sudah punya pacar. Itu yang paling parah yang pernah gue lakukan. 

Mengenai kisah teman gue ini, gue sampai ngeluarin statement seperti ini.
" Jangan-jangan sebenarnya memang dia yang Mba tunggu selama ini, tapi memang waktunya ketika itu belum tepat. Menikah kan bukan masalah karena kamu sudah cukup umur, atau dia sudah bertambah tua. Tapi yah apakah keduanya sudah siap dan matang untuk menjalani Rumah Tangga itu? "
" Caile gayamu Nov.. "
" Hahahah, kali aja, Mba. Soalnya udah lima tahun dia menghilang kan? Dan kamu tidak mencarinya. Tapi nggak sengaja ketemu di LinkedIn.. Mungkin yahh.. Dan kamu bukan memilih untuk acuh tak acuh, tapi malah menyambut sapaannya.. "
" Karena memang hanya dia yang selama ini bisa bikin gue nyaman, Nov.. "
" Nah, itu dia Mba. Kan selama dalam 5 tahun kalian tidak komunikasi, lu sudah berkenalan dan bertemu dengan berbagai macam jenis pria kan Mba, dan lagi-lagi semuanya masuk kategori 'abnormal' kan? Mungkin istilah 'sebenarnya dia adalah orangnya, hanya saja momentnya tidak tepat' bisa diterapkan dalam kasus ini; karena pada dasarnya kita itu adalah manusia yang inginnya serba terburu-buru dan cepat termasuk dalam hal keputusan. "
" Yah, karena gue pikir waktu itu gue minta kejelasan hubungan karena usia gue, terus dia juga bukan masih usia 28 lagi, Nov. 35 tahun loh waktu itu.. "
" Lahh, jangan Mba pikir pria dengan usia segitu udah berarti mapan secara batin loh, Mba. Banyak loh pria sekarang ini yang belum menikah di usia 40 tahun semata-mata bukan karena tidak ada wanita yang tidak mau dengannya, bukan tidak ada wanita yang dia sukai, tapi yahhh,, ada masalah aja dalam diri pria itu. Entah mungkin secara karakter, materi, dll.. Banyak hal, Mba. "
" So, gue mesti gimana? "
" Yah, menurut gue sih jangan kasih sedikitpun hatimu untuk dia saat ini. Coba kontrol. Atau jika komunikasi kalian semakin intens, tanyakan saja lagi. Toh kalian berdua kan sudah saling kenal lama kan? Sudah tahu karakter masing-masing, pasti bisa dengan leluasa untuk berbicara tentang hal itu. Tanyakan saja dengan tegas, maunya apa? Apakah masih sama dengan yang dulu juga kah?"
" Gue pernah nanya apa dia sudah menikah atau belum. Dia bilang belum. Terus pas gue tanya kenapa belum menikah, dia gagu gitu jawabnya.. Sebel kan... Cuma satu doang yang berubah dari dia, dia lebih terbuka untuk menceritakan masalah pribadinya ke gue dibanding sewaktu pacaran dulu. "
" Yah, pasti dong. Harus berubah, secara usianya juga sudah bertambah. Harus bertambah dong hal baik dalam hidupnya. "
" Iya, tapi pertanyaan gue itu dongg,, dia cuma jawab kalau dia pengen keliling dunia. Jadi belum sempat memikirkan pernikahan. Gila kan, Nov.. "
" Astagaaa, Mba.. Itu pria mah aneh euyy... Nggak pengen apa yah dia keliling dunia itu bareng pasangannya saja? Mba,, two is really better than one... Astagaaaa... speechless gue dengan alasan dia. "
" Makanya, Nov. Gimana gue nggak pengen nangis.. "
" Sabar, Mba. Doain aja dulu. Bila perlu dimasukkan dalam doa puasa. Biar semakin tenang dalam mengambil sikap. Kita nggak tahu kan ketika dia memberi alasan seperti itu, apakah memang benar-benar dari hatinya, atau sembarangan saja. Tapi, sejujurnya, dia itu bermasalah, Mba, hehehehhe.."

Gue sendiri bingung, dan masih bingung sebenarnya jodoh itu seperti apa. Kejadiannya selalu berbeda di setiap orang. Setiap orang memiliki kisah yang berbeda- beda dalam pencarian dan penemuan sang Jodoh itu. Ada yang bertemu dengan yang adalah mantannya yang super brengsek sebenarnya ketika dulu, ada yang teman sepermainan, teman sekolah, kuliah ataupun rekan kerja. Ada juga yang bertemu jodoh melalui situs di internet atau di social media. Semuanya adalah kemungkinan. There's nothing imposibble.  Dan pada akhirnya dalam hal penemuan Jodoh pun dibutuhkan keputusan, kesepakatan dari kedua belah pihak. Seperti kata firman Tuhan : "Iman tanpa perbuatan adalah sia-sia." Jadi kalau hanya berdoa saja, tapi tidak berbuat yah sama saja. Atau sebenarnya Tuhan sudah menunjukkan, sudah di depan mata namun mata kita masih jelalatan melihat sana sini. Entahlah...

Oh ya, gue baru bisa bercerita tentang Jodoh gue itu seperti apa datangnya adalah ketika gue menikah nanti. Masih misterius. Jodoh itu memang misterius. Nggak bisa ditebak kapan datangnya.Bisa cepat atau lama. Only God knows. But one thing i believe, that he will come to me when he is already to be my partner forever my life. It is a God's timing. 



.LaDy.
Casabonita Residence, Jakarta. 
0.20wib. 170515

Share Article on :

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah berkomentar. Tinggalkan jejak untuk dikunjungi kembali.