Mama adalah seorang wanita yang diciptakan Tuhan dan ditugaskan untuk melahirkanku di dunia.
Mama...
Wanita sederhana, yang kuat dan tangguh dalam menjalani hidup
Mama itu,
Wanita yang tidak pernah berpeluh gusar di hadapanku
Mama...
wanita yang selalu tenang dalam menghadapi setiap persoalan hidupnya.
Mama itu,,
Pribadi yang selalu mengajarkanku hidup sederhana, rendah hati, dan murah hati
Mama adalah wanita yang tak pernah berhenti mendoakanku untuk meraih semua hal yang terbaik dalam hidupku,
Mama itu juga penguatku disaat aku lemah, pesimis, menyerah dalam mengejar mimpi-mimpiku
Mama adalah wanita yang tidak mengerti fashion, tidak suka dandan menor seperti hal nya Ibu-ibu Batak yang lain. Berpakaian tanpa kemewahan; namun hal itu juga yang membuat Bapakku jatuh cinta kepadanya.
Mama itu adalah orang yang akan cerewet kalau dia mendengar kabarku sedang sakit.
Mama itu, wanita yang tidak pernah lupa menanyakan " Dekat dengan siapakah sekarang? Marga apa calonnya, boru? Jangan lama-lama yah, nang... "
Mama itu adalah Reminder tersabar ketika aku mulai lupa untuk berdoa dan mengucap syukur dalam segala keadaan.
Mama itu adalah pribadi yang selalu melarangku ketika aku ingin resign dari Perusahaanku saat ini. Jadi, kalau sampai saat ini aku masih bekerja di Almamater ini, salah satu alasannya adalah karena MAMA.
Mama itu, adalah wanita yang tidak pernah aku lihat merasakan sakit, sekalipun begitu banyak penyakit yang mengrogoti tubuhnya tahun demi tahun. Dia selalu mengatakan " Mama baik-baik saja, boru."
Mama itu... tempat ku bercerita jika aku punya teman dekat pria, pacar baru, dan tempat curhat terbaik ketika aku putus dengan kekasih.
Mama itu tidak pernah meminta sesuatu apapun kepadaku sampai saat ini, selain " Bawa calon hela yang burju ke rumah yah, boru..." *hela yang burju = menantu laki-laki yang baik.
Dan ketika usiaku semakin bertambah seiring rambut Mamapun berubah menjadi putih, Mama itu adalah temanku bercerita tentang hidup dalam berumahtangga. Selayaknya menjadi wanita Batak, selayaknya menjadi istri yang tunduk suami, selayaknya menjadi wanita yang layak. :)
Mama itu,,,
Oleh karena itu semua, dan karena segala hal yang tidak dapat diungkapkan dalam tulisan ini, aku patut berterimakasih kepada Sang Khalik.
Terimakasih untuk Mama yang tiada duanya.
Terimakasih karena telah menjadi anak gadisnya.
Terimakasih karena memiliki Mama yang super dupper luar biasa.
Tidak ada wanita lain yang aku puja selain Mama..
Hanya satu pintaku kepada Sang Ilahi, panjangkan umurnya, cabut sakitnya.
:'{
.LaDy.
22.10wib. 110515, Casabonita Residence, Jakarta
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah berkomentar. Tinggalkan jejak untuk dikunjungi kembali.